Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Virus Corona, Perlukah Masyarakat Menggunakan Face Shield?

Kompas.com - 15/04/2020, 09:54 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah penularan virus corona atau SARS-CoV-2.

Selain penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) serta gerakan cuci tangan dengan air sabun, penggunaan masker juga direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Belakangan ini, bermunculan akun-akun di media sosial yang menjual topi pelindung wajah dan mata dari plastik seperti face shield guna mencegah penularan virus melalui droplets (tetesan liur pasien).

Baca juga: Gejala Baru Virus Corona Mulai Muncul, Apa Saja?

"Semoga sehat selalu. Aku jual topi mika anti droplets yaa. Only 150k (Pre-order/PO 7hari). Jadi penyebaran Covid-19 ini kan melalui droplets/percikan air. Nah berhubung skrg masker medis udh langka dan digantikan dgn masker kain yg gak anti air (cont)," tulis akun @FRUUfruut dalam twitnya, Senin (13/4/2020).

"Mohon bantun retweetnya ya Kak @ismailfahmi. Siap dipesan, face shield. Bahan plastik dengan karet di belakangnya. Proses pengerjaan sekitar 4 hari.

Harga Rp 15.000 per pcs. Siap kirim seluruh Indonesia. Pengiriman dari Jogja.

Kontak admin 0817-963-2995. Terimakasih banyak," tulis akun @mbakuki dalam twitnya, Selasa (14/4/2020).

Baca juga: Tak Pakai Masker di Thailand Bisa Dikenai Denda Rp 9,8 Juta

Lantas perlukah masyarakat menggunakan topi pelindung wajah tersebut dan seberapa efektifnya penggunaan face shield?

Penjelasan ahli Epidemiologi

Desain awal frame Face Shield dibuat oleh Rapidpro Bandung. Tim FTMD ITB menambahkan beberapa bagian agar lebih nyaman digunakan bagi tenaga medis.dok ITB/ Dr IR Yuli Setyo Indartono Desain awal frame Face Shield dibuat oleh Rapidpro Bandung. Tim FTMD ITB menambahkan beberapa bagian agar lebih nyaman digunakan bagi tenaga medis.

Menanggapi hal itu, Ahli Epidemioogi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) dr Pandu Riono, MPH, PhD mengungkapkan, produk face shield berbahan mika atau plastik dinilai dapat mencegah wajah dari droplets.

"(Menggunakan topi mika) bisa cegah terekspos terhadap droplets," ujar Pandu saat dihubungi Kompas.com, Rabu (15/4/2020).

Namun, ia menambahkan bahwa topi tersebut lebih disarankan agar digunakan oleh tenaga kesehatan (nakes) dan petugas yang melayani publik.

Menurutnya, hal tersebut dikarenakan pekerjaan mereka memiliki risiko terpapar virus lebih besar jika dibandingkan dengan masyarakat biasa.

Baca juga: Berikut Cara Membuat Hand Sanitizer Sendiri dengan Lima Bahan Sederhana

Bayi disarankan pakai face shield

Sementara itu, Epidemiolog dan Kandidat PhD dalam bidang Global Health Security dan Pandemi Griffith University Australia, dr Dicky Budiman menyampaikan, face shield atau topi mika sebetulnya tidak terlalu dibutuhkan untuk masyarakat.

Sebab, masyarakat umum tidak berhubungan langsung dengan orang sakit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com