Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Esensi Belajar Online adalah Komunikasi Humanis, Bukan Hanya Soal dan Tugas

Kompas.com - 10/04/2020, 18:12 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Sinta Paramita, SIP, MA

PENYEBARAN penyakit Covid-19 yang kian meningkat di Indonesia berimbas pada pembatasan ruang gerak masyarakat dalam berinteraksi, tidak terkecuali dalam dunia pendidikan.

Pemerintah mengarahkan seluruh peserta didik dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi untuk melakukan seluruh proses pendidikan ke dalam ruang virtual.

Banyak aplikasi gratis yang tersedia untuk mendukung belajar online, seperti Google Classroom ataupun Zoom Meeting. Namun demikian, berbagai keunikan muncul mewarnai proses belajar online.

Keunikan tersebut adalah perbedaan generasi antara pengajar dan peserta didik.

Tidak dapat dimungkiri peserta didik saat ini adalah generasi yang dekat dengan teknologi, atau banyak ahli menyebutnya generasi milenial.

Salah satunya adalah Tapscoot, penulis buku Grown Up Digital: Yang Muda yang Mengubah Dunia, membagi generasi milenial ke dalam delapan kriteria berikut ini.

  1. Kebebasan: generasi milenial menginginkan kebebasan dalam segala hal yang mereka perbuat, dari kebebasan memilih hingga kebebasan berekspresi;
  2. Kustomisasi: generasi milenial senang membuat sesuatu sesuai dengan selera (kustomisasi dan personalisasi);
  3. Penyelidikan: generasi milenial senang melakukan penyelidikan terhadap barang-barang dalam bisnis online. Penyelidikan bisa berupa perbandingan barang, memberikan ulasan dan lain-lain;
  4. Integritas: generasi milenial mencari integritas korporasi dan keterbukaan sewaktu mereka memutuskan yang akan mereka beli atau di mana mereka akan bekerja;
  5. Kolaborasi: generasi milenial mengandalkan kolaborasi dan relasi bisa melalui media sosial atau berbagai saluran dalam media baru;
  6. Hiburan: generasi milenial ingin hiburan dan kegiatan bermain tetap ada dalam pekerjaan, pendidikan, dan kehidupan sosial mereka;
  7. Kecepatan: generasi milenial membutuhkan kecepatan dalam berselancar dalam media baru. Tidak hanya dalam video game;
  8. Inovasi: generasi milenial merupakan para inovator dengan mencari cara-cara inovatif untuk berkolaborasi, menghibur diri, belajar, dan bekerja sama.

Kedelapan karakter inilah yang juga harus dicermati pengajar dalam mengembangkan belajar online.

Sumbangsih Tapscoot di atas dapat dijadikan acuan dalam merancang belajar online yang menyenangkan.

Belajar online butuh kebebasan dalam mengeksplorasi lebih mendalam terhadap materi yang diberikan.

Peserta didik milenial memiliki kemampuan untuk menciptakan Kustomisasi suatu karya sesuai dengan keinginan mereka.

Sifat penyelidik menjadi kekuatan peserta didik milenial untuk menganalisis suatu kasus permasalahan, mereka mampu menyelidiki dan menemukan solusi berdasarkan penelusuran data secara online.

Tidak hanya itu dalam belajar online membutuhkan kolaborasi, hiburan, dan inovasi di dalam prosesnya, sehingga peserta didik tidak merasa bosan dan jenuh ketika sedang belajar online.

Dengan begitu belajar online dapat memupuk rasa humanis, integritas, profesional, dan entrepreneurship.

Perlu dicermati belajar online tidak melulu memberikan soal dan tugas, tetapi komunikasi humanislah yang merupakan esensi dalam belajar online.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com