Gaya komunikasi humanis yang baik mampu membangun hubungan baik antara pengajar (guru atau dosen) dan peserta didik. Sehingga, kegiatan belajar online dapat terjaga mutu dan kualitasnya.
Selain itu, dukungan akses dan teknologi yang memadai membuat kegiatan belajar online menjadi sempurna.
Ada enam cara untuk menjaga mutu dan kualitas belajar online, salah satunya meningkatkan kemampuan pengajar.
Enam cara di atas tentunya bukan sekadar formalitas atau aksesoris teknologi dalam belajar online, melainkan cara alternatif yang bisa digunakan sebagai indikator menjaga mutu dan kualitas belajar online di saat darurat penyebaran Covid-19.
Tidak mudah memang untuk memulai hal tersebut, tetapi tidak bijaksana pula belajar online hanya memberikan soal dan tugas, tanpa adanya komunikasi yang humanis di dalamnya.
Penulis teringat akan film Black Mirror di salah satu episode berjudul Nosedive. Pada episode tersebut, teknologi hanya dijadikan aksesori untuk menunjukkan mutu dan kualitas berdasarkan rating atau bintang pada suatu hal.
Misalnya saja, jika seseorang atau lembaga tersebut memiliki bintang empat dan lima, artinya mereka adalah sesuatu yang terpopuler dan berkelas, mereka mendapatkan kemudahan akses apapun lantaran dianggap sebagai sosok yang kredibel.
Namun sebaliknya, memiliki bintang tiga ke bawah dapat diartikan sebagai seseorang atau lembaga yang harus dijauhi.
Walaupun banyak perdebatan ilmiah tentang film tersebut, ada sisi positif yang bisa lihat dari cerita film tersebut.
Film ini memberikan pandangan baru, dengan adanya rating dapat menciptakan kepercayaan akan suatu hal.
Tentunya hal sudah terjadi saat ini, ketika kita ingin memesan hotel, kebanyakan pengguna aplikasi selain membandingkan harga mereka melihat rating dari hotel tersebut.
Contoh lain, ketika kita ingin membeli barang pada salah satu aplikasi, kita cenderung melihat bintang yang dimiliki toko tersebut, semakin berbintang maka semakin tepercayalah toko tersebut. Hal serupa hampir terjadi diberbagai sudut ekonomi saat ini.
Perlahan tetapi pasti, saat ini kita akan terbiasa berdampingan dengan teknologi. Teknologi secara harfiah semata-mata hanyalah alat yang digunakan untuk membantu manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Kembali lagi pada belajar online, dengan mengikuti anjuran pemerintah untuk belajar di rumah, dapat menjadi ruang inkubator untuk melatih pengajar dan peserta didik terbiasa memanfaatkan teknologi dalam proses belajar online.
Hal tersebut akan menjadi cikal bakal keunggulan bagi institusi pendidikan di masa yang akan datang, masa di mana teknologi dan komunikasi humanis memiliki peran yang sangat penting.
Sinta Paramita, SIP, MA
Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.