Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Esensi Belajar Online adalah Komunikasi Humanis, Bukan Hanya Soal dan Tugas

Kompas.com - 10/04/2020, 18:12 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Gaya komunikasi humanis yang baik mampu membangun hubungan baik antara pengajar (guru atau dosen) dan peserta didik. Sehingga, kegiatan belajar online dapat terjaga mutu dan kualitasnya.

Selain itu, dukungan akses dan teknologi yang memadai membuat kegiatan belajar online menjadi sempurna.

Ada enam cara untuk menjaga mutu dan kualitas belajar online, salah satunya meningkatkan kemampuan pengajar.

  1. Melengkapi instrumen pembelajaran dengan sistem internal pada masing-masing institusi pendidikan. Contohnya membuat bahan ajar yang menarik, melengkapi absen online, dan lain-lain;
  2. Tanggap terhadap perubahan kebijakan dan teknologi;
  3. Memberikan tugas sesuai dengan materi yang sedang diajarkan;
  4. Memberikan tanggapan dan masukan yang memotivasi terhadap setiap tugas;
  5. Merespons setiap pertanyaan peserta didik dengan baik;
  6. Menyapa peserta didik dalam ruang virtual.

Enam cara di atas tentunya bukan sekadar formalitas atau aksesoris teknologi dalam belajar online, melainkan cara alternatif yang bisa digunakan sebagai indikator menjaga mutu dan kualitas belajar online di saat darurat penyebaran Covid-19.

Tidak mudah memang untuk memulai hal tersebut, tetapi tidak bijaksana pula belajar online hanya memberikan soal dan tugas, tanpa adanya komunikasi yang humanis di dalamnya.

Penulis teringat akan film Black Mirror di salah satu episode berjudul Nosedive. Pada episode tersebut, teknologi hanya dijadikan aksesori untuk menunjukkan mutu dan kualitas berdasarkan rating atau bintang pada suatu hal.

Misalnya saja, jika seseorang atau lembaga tersebut memiliki bintang empat dan lima, artinya mereka adalah sesuatu yang terpopuler dan berkelas, mereka mendapatkan kemudahan akses apapun lantaran dianggap sebagai sosok yang kredibel.

Namun sebaliknya, memiliki bintang tiga ke bawah dapat diartikan sebagai seseorang atau lembaga yang harus dijauhi.

Walaupun banyak perdebatan ilmiah tentang film tersebut, ada sisi positif yang bisa lihat dari cerita film tersebut.

Film ini memberikan pandangan baru, dengan adanya rating dapat menciptakan kepercayaan akan suatu hal.

Tentunya hal sudah terjadi saat ini, ketika kita ingin memesan hotel, kebanyakan pengguna aplikasi selain membandingkan harga mereka melihat rating dari hotel tersebut.

Contoh lain, ketika kita ingin membeli barang pada salah satu aplikasi, kita cenderung melihat bintang yang dimiliki toko tersebut, semakin berbintang maka semakin tepercayalah toko tersebut. Hal serupa hampir terjadi diberbagai sudut ekonomi saat ini.

Perlahan tetapi pasti, saat ini kita akan terbiasa berdampingan dengan teknologi. Teknologi secara harfiah semata-mata hanyalah alat yang digunakan untuk membantu manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Kembali lagi pada belajar online, dengan mengikuti anjuran pemerintah untuk belajar di rumah, dapat menjadi ruang inkubator untuk melatih pengajar dan peserta didik terbiasa memanfaatkan teknologi dalam proses belajar online.

Hal tersebut akan menjadi cikal bakal keunggulan bagi institusi pendidikan di masa yang akan datang, masa di mana teknologi dan komunikasi humanis memiliki peran yang sangat penting.

Sinta Paramita, SIP, MA
Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com