Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kepala Negara yang Sumbangkan Gaji Perangi Covid-19, dari Donald Trump hingga Erdogan

Kompas.com - 06/04/2020, 20:30 WIB
Mela Arnani,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mewabahnya virus corona SARS-CoV-2 yang melanda ratusan negara di dunia tak dipungkiri memberikan dampak pada sektor bisnis dan ekonomi.

Padahal, penanganan virus corona ini pun membutuhkan dana yang tidak sedikit.

Segala upaya dilakukan agar hal-hal penting dalam memerangi pandemi ini tetap tercukupi, termasuk memberikan bantuan dana, baik perseorangan, komunitas, hingga pemimpin negara.

Sejumlah kepala negara telah menyumbangkan gajinya untuk membantu pembiayaan penanganan corona virus. Siapa saja mereka?

Baca juga: Minat Kerja di RS Khusus Corona? Pertamina Lagi Buka Banyak Lowongan

Dikabarkan fox8, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyumbangkan gaji triwulannya dalam membantu penanganan virus corona.

Dana yang disumbangkan kepada Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan ini sebesar 100.000 dollar AS.

Hal ini disampaikan Sekretaris Pers Stephanie Grisham melalui akun resmi Twitternya.

Sejauh ini, AS menjadi negara dengan kasus positif infeksi virus corona terbanyak di dunia.

Per Senin (6/4/2020) sore, kasus positif yang terkonfirmasi di negara ini sebanyak 336.851 kasus, dengan 178 kasus baru. 

Adapun virus corona telah membunuh lebih dari 9.000 orang di AS. 

  • Ram Nath Kovind

Tak hanya AS, Presiden India Ram Nath Kovind juga menyumbangkan gajinya guna memerangi virus corona. 

Bahkan, ia mengimbau warganya menjalankan hal yang sama, yaitu dengan memberikan sumbangan dana untuk penanganan pandemi virus corona yang saat ini terjadi.

Langkah Ram Nath diikuti karyawan Rashtrapati Bhavan, di mana memberikan kontribusi sukarela dalam penanganan Covid-19 di India.

Baca juga: Pemprov DKI: 639 Jenazah Dimakamkan dengan Protokol Pemulasaran Jasad Pasien Covid-19

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga menyumbangkan gajinya selama tujuh bulan untuk membantu memerangi virus corona.

Nilainya sebesar 5,2 juta lira Turki atau setara 791.000 dollar AS disumbangkan bersamaan saat meluncurkan Kampanye Solidaritas Nasional.

Kampanye tersebut bertujuan memberikan dukungan tambahan kepada rakyat berpenghasilan rendah yang terpukul secara ekonomi karena langkah-langkah yang diambil dalam mengatasi wabah virus corona.

Pemerintah Turki memang mengambil sejumlah kebijakan seperti melakukan pembatasan perjalanan antarkota, pembatalan seluruh penerbangan internasional dan menutup area publik di akhir pekan.

Sampai saat ini, Turki melaporkan 27.069 kasus positif dengan 574 kematian.

Baca juga: Pemprov Kaltara Minta Bantuan Pemerintah Pusat untuk Karantina TKI yang Pulang dari Malaysia

  • Raja Malaysia

Semantara itu, Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah memberikan persetujuan kepada pemerintah untuk tidak membayar Royal Emoluments kepadanya dan permaisuri dalam jangka waktu enam bulan mulai Maret.

Ini dilakukan untuk meringankan beban pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19.

Keputusan ini mendukung langkah Perdana Menteri serta Menteri dan Wakil Menteri untuk berkontribusi dua bulan dari gaji mereka ke Covid-19 Fund.

Malaysia mencatat adanya 3.662 kasus positif infeksi corona virus di negaranya dengan 61 kasus kematian.

Sedangkan, sebanyak 1.005 orang di Negeri Jiran ini dinyatakan sembuh.

Baca juga: Kucing Disebut Dapat Tertular Virus Corona, Ahli: Belum Tentu Menular ke Manusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Tren
7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

Tren
Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Tren
Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Tren
Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D saat Terpapar Sinar Matahari?

Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D saat Terpapar Sinar Matahari?

Tren
Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Tren
7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

Tren
BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

Tren
Masalah Tiga Tubuh

Masalah Tiga Tubuh

Tren
Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Tren
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Tren
Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com