Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Bisa Dilakukan untuk Hancurkan Kurva dan Hentikan Penyebaran Virus Corona?

Kompas.com - 05/04/2020, 19:47 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah gagasan untuk menghancurkan kurva atau memperlambat penyebaran virus corona muncul seiring wabah virus corona yang masih terus berkembang di dunia.

Salah satu caranya, dengan membuat seminimal mungkin orang terinfeksi agar rumah sakit dapat menampung mereka dan tidak melebihi kapasitas rumah sakit.

Melansir Live Science, banyak model memperkirakan, meratakan kurva butuh waktu sekitar 18 bulan.

Akan tetapi, ada pakar kesehatan masyarakat yang beranggapan, ada cara yang lebih cepat.

Presiden Yayasan Gordon dan Betty Moore, California, Dr. Harvey Fineberg mengatakan, caranya bukan meratakan kurva, tapi menghancurkan kurva.

Hal itu disampaikannya dalam jurnal yang diterbitkan 1 April 2020 di New England Journal of Medicine.

Menurut Fineberg, virus corona dapat dikalahkan hanya dalam 10 minggu.

Baca juga: 18 Dokter Indonesia Meninggal Selama Pandemi Virus Corona, Berikut Daftarnya

Ia berpandangan, negara bisa melakukan 6 hal berikut ini:

1. Menunjuk penanggung jawab

Menurut Fineberg, perlu ditunjuk seorang penanggung jawab untuk mengatasi virus corona.

Seseorang itu bukan hanya sebagai koordinator, tetapi seseorang yang memiliki wewenang untuk memobilisasi setiap aset sipil dan militer untuk melakukan langkah-langkah penanganan.

Setiap gubernur juga harus menunjuk seorang komandan dengan otoritas serupa.

2. Memperbanyak tes diagnostik

Strategi memperbanyak tes telah dilakukan sebelumnya oleh Korea Selatan.

Tes-tes itu diperlukan untuk melacak ruang lingkup wabah dan membuat keputusan yang tepat untuk merawat pasien.

3. APD yang cukup

Semua tenaga kesehatan harus memiliki akses ke persediaan alat pelindung diri (APD) yang cukup.

Ibarat perang, tentara tidak akan dikirim ke medan perang tanpa rompi balistik yang cukup.

Baca juga: Virus Corona: Gejala, Pencegahan, dan Kapan Harus Isolasi Diri

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Daftar Harga Sembako per Awal Mei 2024, Beras Terendah di Jawa Tengah

Tren
Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Menakar Peluang Timnas Indonesia Vs Guinea Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Berapa Suhu Tertinggi di Asia Selama Gelombang Panas Terjadi?

Tren
Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Menyusuri Ekspedisi Arktik 1845 yang Nahas dan Berujung Kanibalisme

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com