Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona: Ciri-ciri, Gejala, Masa Inkubasi, dan Risiko bagi Perokok

Kompas.com - 04/04/2020, 20:34 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Penulis

Sementara itu, semakin banyak negara telah memperkenalkan serangkaian langkah besar untuk memperlambat penyebaran virus korona, termasuk kuncian secara nasional, larangan berkumpul, penutupan sekolah, restoran, bar dan klub olahraga, serta mengeluarkan pekerjaan wajib dari- keputusan rumah.

Maskapai internasional telah membatalkan penerbangan di seluruh dunia. Beberapa negara telah melarang non-warga negara memasuki wilayah mereka, dan beberapa negara lainnya telah mengevakuasi warganya dari luar negeri.

Apakah ini darurat global?

Ya, wabah ini adalah darurat kesehatan global, WHO mengatakan pada 30 Januari, meningkatkan alarm lebih lanjut pada 11 Maret ketika menyatakan krisis virus corona sebagai pandemi.

Ada lima darurat kesehatan global sejak 2005 ketika deklarasi itu diresmikan: flu babi pada 2009, polio pada 2014, Ebola pada 2014, Zika pada 2016 dan Ebola lagi pada 2019.

Apakah perokok lebih berisiko terhadap virus corona?

Merokok dapat membuat orang lebih rentan terhadap komplikasi serius dari infeksi corona, kata badan pengawas penyakit Uni Eropa.

Dalam penilaian terbaru terhadap risiko yang disebabkan oleh virus corona, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Eropa (ECDC) memasukkan perokok di antara mereka yang berpotensi paling rentan terhadap Covid-19.

Perokok juga tampaknya lebih rentan terhadap komplikasi pernafasan yang disebabkan oleh penyakit ini, dan ECDC mengatakan disarankan untuk mengidentifikasi mereka sebagai kelompok rentan yang potensial, mengkonfirmasikan penilaian sebelumnya.

ECDC mengutip sebuah penelitian oleh dokter China pada sampel 99 pasien yang terkena virus corona menemukan bahwa perokok akut lebih berisiko meninggal daripada orang tua.

Laporan ECDC juga mengatakan merokok dikaitkan dengan aktivitas tinggi di paru-paru enzim, ACE2, yang dapat membuat pasien lebih rentan terhadap Covid-19, mengutip sebuah studi yang dilakukan oleh Guoshuai Cai, dari University of South Carolina.

Aktivitas ACE2, atau angiotensin converting enzyme 2, juga meningkat dengan bertambahnya usia dan dengan beberapa jenis pengobatan hipertensi - keduanya faktor risiko - kata ECDC.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com