Belajar dari pengalaman menangani wabah SARS dan sebagai tempat asal kemunculan Covid-19, China merupakan salah satu yang unggul dalam hal tes deteksi corona.
Pusat Penanganan dan Pencegahan Wabah China telah mengembangkan metode awal dari tes deteksi corona. Detail dari tes itu telah dipublikasikan secara resmi di website WHO pada tanggal 24 Januari, sesaat setelah Wuhan diumumkan menjalani lockdown.
Sebagai salah satu produsen bahan kimia terbesar di dunia, China mampu melakukan produksi masal tes kit dengan cepat. Pada akhir bulan Maret, China telah melakukan lebih dari 320.000 tes.
Korea Selatan
Korea Selatan menjadi salah satu negara yang paling gencar melakukan tes. Mereka belajar dari Wuhan bahwa virus ini bisa sangat menular dan menyebar dengan cepat pada area yang luas.
Korsel menaruh prioritas lebih untuk mengidentifikasi dan mengisolasi orang-orang yang terdeteksi positif terinfeksi virus corona.
Pemerintah Korsel juga meningkatkan kapasitas untuk melakukan tes dan mampu melakukan 15.000 tes per hari. Total lebih dari 300.000 tes telah dilakukan dan semuanya gratis.
Baca juga: Bilik Tes Swab Virus Corona di Korea Selatan Kreatif dan Efektif
Italia
Italia berada di belakang Jerman, sebagai negara Eropa terbanyak yang telah melakukan tes pada 200.000 warganya.
Termasuk mengetes 3.000 warga kota Vo, dekat Venesia dalam sebuah pilot project yang didesain untuk melihat apakah tes masal secara menyeluruh dapat membantu menekan penyebaran virus ini.
Namun, tes massal ini juga memiliki akibat politis yang sama apabila tes masal tidak diberlakukan,
Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte menyalahkan tingginya angka infeksi di Italia akibat kebijakan untuk melakukan tes pada mereka yang tidak menunjukkan gejala infeksi.
Conte menambahkan bahwa Italia memiliki angka infeksi tinggi karena "kami melakukan lebih banyak tes".
Ternyata, hasil tes adalah peringatan akurat tentang apa yang akan terjadi di Italia di kemudian hari.
Baca juga: Pandemi Virus Corona di Italia Bahayakan 12.000 Klub dan 1 Juta Pesepak Bola
Islandia
Islandia adalah negara kecil dengan kemampuan finansial yang cukup memadai. Negara ini memiliki banyak keunggulan dalam hal tes dan prosentase tes mereka terhadap warganya termasuk yang tertinggi di dunia, termasuk melakukan tes pada mereka yang tidak menunjukkan gejala infeksi.
Diketahui, dengan 339.031 penduduk, Islandia telah melakukan tes pada hampir 20.000 warganya hingga 1 April 2020. Sehingga ada sekitar lebih dari 5.000 tes untuk per 100.000 penduduk.
"Populasi Islandia menempatkannya pada posisi unik karena memiliki kemampuan pengujian yang sangat tinggi dengan bantuan dari perusahaan riset medis Islandia, deCode Genetics," ungkap Thorolf Gudnason, Kepala Ahli Epidemologi Islandia kepada BuzzFeed.
Dia mengatakan upaya tes "dimaksudkan untuk mengumpulkan wawasan tentang prevalensi sebenarnya dari virus ini di masyarakat, karena sebagian besar negara pada saat ini pastinya juga melakukan tes pada setiap individu yang menunjukkan gejala infeksi."
Baca juga: Para Ilmuwan Islandia Temukan 40 Mutasi Virus Corona
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.