8. Virus corona akan mati ketika suhu naik (seperti saat musim semi)
Beberapa virus seperti flu menyebar dengan lebih mudah saat musim dingin.
Akan tetapi, tidak berarti semuanya berhenti ketika kondisi menjadi lebih hangat.
Hingga kini, peneliti belum memastikan apakah perubahan suhu berdampak pada virus corona atau SARS-CoV-2.
9. Virus corona adalah virus paling mematikan
Meskipun SARS-CoV-2 tampaknya lebih serius daripada influenza, namun bukan virus paling mematikan yang pernah dihadapi manusia.
Peneliti menyebutkan, Ebola memiliki tingkat kematian lebih tinggi daripada virus corona.
10. Masker wajah paling bisa melindungi dari virus corona
Mitos ini tidak sepenuhnya benar. Penggunaan masker kini disarankan setelah adanya temuan bahwa mereka yang tanpa gejala bisa menularkan virus corona.
Oleh karena itu, setiap orang diminta menggunakan masker untuk melindungi dirinya dan orang lain.
Akan tetapi, masker yang disarankan adalah masker non-medis agar masker bedah bisa digunakan petugas kesehatan yang paling membutuhkan.
Namun, masker bukan cara yang paling efektif melindungi diri jika tak diikuti oleh langkah pencegahan lainnya.
Mengenakan masker hanya efektif jika individu secara teratur mencuci tangan dengan cairan pembersih yang mengandung alkohol atau sabun dan air.
Selain itu, perlu juga diperhatikan cara memakai dan membuang masker dengan benar.
Baca juga: Lebih dari 1 Juta Orang Terinfeksi, Ini Cara Penyebaran Virus Corona yang Paling Umum Terjadi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : Infografik: Mitos dan Fakta Soal https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.