Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Angka Infeksi dan Kematian akibat Virus Corona di Spanyol Tinggi?

Kompas.com - 02/04/2020, 19:07 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Spanyol saat ini telah melaporkan 104.118 kasus infeksi virus corona dengan 9.387 kematian.

Angka ini menjadikan Spanyol sebagai salah satu negara dengan angka kasus virus corona yang tinggi di dunia.

Memasuki minggu ketiga penguncian di Spanyol, para ahli hampir mencapai puncak tren virus corona. Hal itu didasari atas tingket infeksi baru yang terus menurun.

Pada Rabu (1/4/2020), angka infeksi baru mencapai 8 persen, lebih kecil dibandingkan hari sebelumnya sebesar 11 persen dan 20 persen untuk periode 15-25 Maret 2020.

Baca juga: Hari-hari Terburuk Italia dan Spanyol akibat Virus Corona Belum Berakhir

Apa yang menyebabkan penyebaran virus corona begitu cepat di Spanyol?

Respons yang salah

The Guardian memberitakan, pendekatan awal Spanyol yang dianggap canggung dan gagal dalam mengambil langkah-langkah mitigasi lebih cepat mendapatkan kritik tajam dari berbagai pihak.

Hal itu terbukti dari penolakan pemerintah untuk menerapkan pembatasan ketat sebelum terjadinya lonjakan kasus yang mengakibatkan krisis kesehatan di negara itu.

Saat negara-negara Eropa lain memberlakukan pembatasan ketat, 120.000 orang berkumpul di pusat Kota Madrid untuk merayakan Hari Perempuan dan sekitar 60.000 penggemar sepak bola memenuhi salah satu stadion terbesar ibu kota.

Tak hanya itu, 9.000 pendukung Vox, partai terbesar ketiga Spanyol, berkumpul di dalam bekas arena adu banteng untuk menghadiri konferensi partai.

Setelah membela keputusannya untuk membiarkan pertemuan massal berlangsung, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez pada 13 Maret memperingatkan bahwa negaranya akan menghadapi minggu-minggu yang sangat sulit.

Baca juga: Penanganan Covid-19 dan yang Bisa Dipelajari dari Pandemi Flu Spanyol pada 1918...

Tes cepat

Dalam beberapa hari terakhir, percakapan di Spanyol fokus pada tes cepat untuk menetapkan sejauh mana penyebaran virus corona.

Pembelian jutaan alat tes cepat yang dibanggakan oleh pemerintah justru menjadi bumerang ketika diketahui bahwa 9.000 tes gelombang pertama memiliki akurasi yang sangat terbatas.

Meski Pemerintah Spanyol menegaskan akan mendatangkan alat tes lanjutan yang lebih akurat, tapi sebagian alat-alat itu belum tiba.

Seorang profesor di Departemen Kesehatan Masyarakat dan Obat Pencegahan di Navarra Universitu Carlos Chilleron mengatakan, uji reaksi polimerase (PCR) adalah metode yang paling dapat diandalkan saat ini.

Dilansir dari Aljazeera, tes itu membutuhkan waktu sekitar empat sampai enam jam untuk menentukan hasil dan sedang digunakan oleh 20.000 orang per hari di Spanyol.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jenis Ikan yang Perlu Dibatasi Penderita Batu Ginjal, Apa Saja?

Jenis Ikan yang Perlu Dibatasi Penderita Batu Ginjal, Apa Saja?

Tren
Peran Tersangka Pengeroyokan Bos Rental Mobil di Pati: Pertama Pukul Korban, Diikuti Warga Lain

Peran Tersangka Pengeroyokan Bos Rental Mobil di Pati: Pertama Pukul Korban, Diikuti Warga Lain

Tren
5 Fakta Polisi Bakar Suami di Mojokerto gara-gara Gaji Ke-13, Berawal dari Judi 'Online'

5 Fakta Polisi Bakar Suami di Mojokerto gara-gara Gaji Ke-13, Berawal dari Judi "Online"

Tren
Bukan Tempat Bersandar, Ini Nama dan Fungsi Tiang Kecil di Trotoar

Bukan Tempat Bersandar, Ini Nama dan Fungsi Tiang Kecil di Trotoar

Tren
BPK Temukan Penyimpangan Anggaran Perjalanan Dinas PNS Senilai Rp 39,26 Miliar, Ini Rinciannya

BPK Temukan Penyimpangan Anggaran Perjalanan Dinas PNS Senilai Rp 39,26 Miliar, Ini Rinciannya

Tren
Beredar Jadwal Seleksi CPNS Dibuka 24 Juni-13 Juli 2024, Ini Kata BKN

Beredar Jadwal Seleksi CPNS Dibuka 24 Juni-13 Juli 2024, Ini Kata BKN

Tren
Bawa Kerikil dalam Koper, Jemaah Haji Indonesia Diperiksa Petugas Bandara

Bawa Kerikil dalam Koper, Jemaah Haji Indonesia Diperiksa Petugas Bandara

Tren
Motif Polwan Bakar Suami di Mojokerto, Sakit Hati Uang Belanja Dipakai Judi 'Online'

Motif Polwan Bakar Suami di Mojokerto, Sakit Hati Uang Belanja Dipakai Judi "Online"

Tren
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 17 Juni 2024, Kapan Puasa Arafah?

Pemerintah Tetapkan Idul Adha 17 Juni 2024, Kapan Puasa Arafah?

Tren
Jebakan Siklus Narkoba yang Tak Berujung

Jebakan Siklus Narkoba yang Tak Berujung

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Rutin Minum Teh Jahe Setiap Hari?

Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Rutin Minum Teh Jahe Setiap Hari?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 10-11 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 10-11 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan 9-10 Juni | 2 Keluarga Jokowi Duduki Jabatan Strategis di Pertamina

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan 9-10 Juni | 2 Keluarga Jokowi Duduki Jabatan Strategis di Pertamina

Tren
Ait Ben Haddou, Kota Benteng Lumpur

Ait Ben Haddou, Kota Benteng Lumpur

Tren
Kategori Warung Makan yang Boleh Pakai Elpiji 3 Kg Subsidi, Apa Saja?

Kategori Warung Makan yang Boleh Pakai Elpiji 3 Kg Subsidi, Apa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com