KOMPAS.com - Berjemur di bawah paparan sinar matahari pagi dipercaya membawa banyak manfaat bagi tubuh.
Salah satunya yakni diklaim mampu meningkatkan daya tahan tubuh.
Biasanya, banyak orang mulai keluar rumah dan berjemur pada pukul 7 pagi atau sebelum dan setelahnya, dengan pertimbangan sinar yang ada belum terlalu terik sehingga tidak menyengat di kulit.
Studi dari Georgetown University Medical Center menunjukkan, paparan ultraviolet dari sinar matahari dapat meningkatkan aktivitas sel darah putih yang membantu tubuh melawan infeksi (sel T).
Baca juga: Berikut 5 Gejala Virus Corona Ringan yang Tak Boleh Diabaikan
Berikut sejumlah hal yang perlu diketahui mengenai berjemur di bawah sinar matahari:
Menilik ramainya informasi seputar virus corona atau SARS-CoV-2, beredar pesan yang menyebut bahwa virus corona dapat mati di bawah sinar matahari.
Kemudian, sejumlah orang pun mengikuti anjuran dari pesan yang belum jelas kebenarannya itu.
Atas kejadian tersebut, dokter Ahli Gizi, dr. DR. Tan Shot Yen mengungkapkan, informasi soal sinar matahari dapat membunuh virus corona adalah tidak benar.
"Berjemur badan atau menjemur atau kena matahari itu tidak sama dengan bayangan menggoreng virusnya," ujar Tan seperti dalam pemberitaan Kompas.com, Minggu (22/3/2020).
Ia menjelaskan, kebiasaan menjemur benda di bawah sinar matahari dengan maksud mematikan kuman jahat yang menempel dalam benda tersebut, namun hal itu tidak berlaku untuk jenis virus corona.
"Tidak benar orang dengan berjemur di bawah sinar matahari dapat mematikan virusnya. Ultraviolet digunakan cara mematikan kuman itu masih dalam penelitian," katanya lagi.
Baca juga: Simak, Ini 10 Cara Pencegahan agar Terhindar dari Virus Corona
Meski begitu, masih ada manfaat lain dari berjemur yakni tubuh Anda akan memperoleh manfaat berupa vitamin D3 secara cuma-cuma.
Vitamin D3 dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu menyerap kalsium dan fosfor yang penting dalam membangun dan menjaga tulang yang kuat.