Selain itu, jika kepentingannya untuk skrining, harus ditafsirkan dengan sangat hati-hati, karena hasil positif tidak bisa memastikan bahwa betul terinfeksi COVID-19 saat ini.
Sementara hasil negatif tak bisa menggaransi tidak adanya infeksi COVID-19 sehingga tetap berpotensi menularkan pada orang lain.
Selain menggelar rapid test, pemerintah mengklaim telah menyiapkan obat untuk menyembuhkan pasien yang terjangkit virus Corona. Obat yang dimaksud adalah Avigan dan Chloroquine.
Avigan adalah agen anti-virus yang secara selektif dan berpotensi menghambat RNA-dependent RNA polimerase (RdRp) dari virus RNA.
Fujifilm Toyama mengembangkan obat ini pada tahun 2014 dan telah diuji coba kepada manusia yang terinfeksi virus corona COVID-19 sejak Februari.
Sementara Chloroquine merupakan obat anti-malaria yang telah digunakan selama sekitar 70 tahun.
Obat ini tampaknya dapat memblokir virus dengan mengikat diri ke sel manusia dan masuk untuk mereplikasi. Obat ini juga merangsang kekebalan tubuh.
Sebuah studi di Guangdong, Cina melaporkan, chloroquine efektif dalam memerangi virus Corona.
Menurut Jokowi, sejumlah negara sudah menjajal keampuhan obat tersebut. Pemerintah sudah mendatangkan 5.000 dan sudah memesan 2 juta Avigan. Untuk Chloroquine, pemerintah telah menyiapkan 3 juta.
Selain itu pemerintah juga sudah menyiapkan infrastruktur pendukung, yaitu rumah isolasi dan rumah sakit.
Wisma Atlet Kemayoran “disulap” menjadi rumah sakit darurat Covid-19 dan juga sebagai rumah isolasi. Pulau Sebaru dan Pulau Galang juga dirancang untuk menjadi ruang karantina dan observasi dan isolasi.
Meski dinilai telat, sejumlah langkah pemerintah tersebut layak diapresiasi.
Pertanyaanya, seberapa efektif rapid test menekan penyebaran virus Corona? Lalu bagaimana teknisnya?
Benarkah masyarakat harus membayar untuk menjalani tes ini? Apa benar Avigan dan Chloroquine ampuh melawan virus Corona?
Lalu sejauh mana kesiapan rumah sakit khusus Corona?
Ikuti pembahasannya dalam talkshow Dua Arah, Senin (23/3/2020), yang disiarkan langsung di Kompas TV mulai pukul 22.00 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.