Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah Virus Corona, Berikut Cara Grab Minimalisasi Risiko Penularan Covid-19

Kompas.com - 18/03/2020, 18:00 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Layanan pesan antar makanan maupun ojek daring tidak dimungkiri masih dibutuhkan masyarakat di tengah wabah virus corona

Grab sebagai salah satu perusahaan ojek online di Indonesia memberikan sejumlah tips bagi  pengguna layanannya agar meminimalisasi risiko penularan virus corona.

Tidak hanya konsumen, pengemudi juga merchant yang bekerja sama dengan Grab juga tak luput menjadi perhatian.

"Melalui upaya jaga jarak sosial yang aman dan efektif, kemitraan dari segi teknologi dan inisiatif edukasi kamu, kami telah menerapkan langkah-langkah tegas untuk membatasi penyebaran virus di Indonesia," ujar Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi dalam keterangannya, Rabu (18/3/2020).

Untuk itu, Grab memiliki sejumlah imbauan yang dapat diterapkan saat pengguna melakukan pemesanan berbagai layanan.

Baca juga: Terjangkit Virus Corona, Kevin Durant Tak Rasakan Gejala Apa Pun

Pengiriman tanpa kotak

Pelanggan yang memesan GrabFood dan GrabExpress bisa melakukan pemesanan dengan menggunakan fasilitas Pengiriman Tanpa Kotak.

Ini adalah fitur baru yang diperkenalkan Grab di tengah wabah Covid-19 untuk melindungi pelanggan juga pengemudi yang bertugas.

Untuk menggunakan layanan ini, pengguna cukup menginformasikan kepada pengemudi untuk meletakkan barang pesanan di luar pintu atau titik tertentu, misalnya resepsionis gedung, apabila diperbolehkan.

Setelah tiba di lokasi pengantaran, pengemudi akan memberitahukan konsumen bahwa pesanan sudah sampai dan siap diambil.

Baca juga: Susul AS, China Kembangkan 9 Vaksin Potensial untuk Lawan Virus Corona

Mereka pun akan berdiri sejauh 2 meter dari pesanan yang telah diletakkan sesuai dengan arahan dari konsumen sebelumnya. Jadi, konsumen bisa mengambil sendiri pesanan tanpa harus kontak dekat dengan pengemudi.

Terakhir, Grab menyarankan para penggunanya untuk memanfaatkan pembayaran nontunai yang dapat dilakukan menggunakan Ovo.

Dengan pembayaran nontunai, kontak fisik antara driver dan konsumen benar-benar bisa dihindari. Risiko penularan pun menjadi semakin minim.

Baca juga: Sebanyak 55 Obyek Wisata Jateng Ditutup karena Corona

Grabkitchen

Keselamatan tidak hanya diupayakan bagi mereka para pengemudi dan konsumen GrabFood. Grab juga memperhatikan staf yang bekerja di GrabKitchen di sejumlah kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Bali, Surabaya, dan Medan.

Seluruh staf di sana akan dicek suhu tubuhnya setiap hari sebelum memulai bekerja. Kemudian pengemudi yang akan mengambil pesanan pun akan dilakukan hal yang sama.

Merchant pun akan memastikan pesanan makanan yang akan dikirim sudah dibungkus dengan benar sebelum menyerahkan pada pengemudi.

Baca juga: Erick Thohir Pesan 500.000 Alat Tes Virus Corona

GrabHealth

Pengguna aplikasi dapat melakukan konsultasi secara gratis terkait Corona dengan tenaga medis profesional yang telah dilatih Dinas Kesehatan DKI Jakarta, melalui GrabHealth.

Di layanan yang sama, akan ada konten pendidikan yang dikeluarkan secara teratur agar publik bisa mengurangi penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Selain sejumlah upaya yang telah disebutkan, ada pula sejumlah upaya lain yang dilakukan untuk meminimalisasi risiko penularan.

Misalnya penyediaan masker dan hand sanitizer di Jakarta dan rutin membersihkan layanan GrabWheel menggunakan disinfektan.

"Seluruh rangkaian mitra, pengemudi, pengantaran, merchant, dan karyawan Grab Indonesia bersatu untuk melawan musuh bersama, yaitu pandemi virus," ujar Neneng.

Baca juga: Atasi Corona, Kemenhub dan Pemda Bertanggung Jawab Pantau Protokol Transportasi Publik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com