Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Rawat Suspect Corona, Ini yang Selanjutnya Dilakukan RS Dr. Oen Solo

Kompas.com - 15/03/2020, 19:15 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) karena adanya kasus virus corona untuk 14 hari ke depan. 

Keputusan itu disampaikan oleh Wali kota Solo FX Hadi Rudyatmo, Jumat (13/3/2020).

"Memutuskan, menetapkan Solo KLB virus corona," kata Rudy, seperti diberitakan Kompas.com (13/3/2020).

Sebelumnya satu pasien positif virus corona meninggal dunia di RSUD Dr. Moewardi dan diumumkan pada Jumat oleh Juru Bicara Pemerintah Achmad Yurianto. 

Terkait keputusan penetapan Kejadian Luar Biasa (KLB) virus corona di Solo, sejumlah pihak melakukan penyesuaian.

Jalur terpisah pasien dan pengunjung

Seperti yang dilakukan oleh Rumah Sakit Dr. Oen Kandang Sapi Solo. Rumah sakit ini sebelumnya sempat merawat pasien suspect corona selama 12 jam.

Hingga akhirnya pasien tersebut kemudian dirujuk ke RSUD Dr. Moewardi dan statusnya ditetapkan positif.

Baca juga: FKUI Bikin 420 Liter Hand Sanitizer untuk Dibagikan ke RS dan Sekolah

Kepada petugas yang menangani pasien tersebut saat ini tengah menjalani masa self isolation.

Selain itu, pihak rumah sakit juga mengingatkan kembali upaya pencegahan penularan penyakit dengan jalur terpisah di rumah sakit.

"Sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona, kami menerapkan konsep jalur terpisah antara pasien dan pengujung yang sehat, yang sebenarnya sudah berlaku di Rumah Sakit sejak tahun 2017," ungkap dr William Tanoyo, Dirut Rumah Sakit Dr. Oen melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Minggu (15/3/2020).

Jalur terpisah atau healthy area berada di Gedung Twin Towers lantai 1 seperti di foodcourt, KIA, Fun Edu Park, dan musala.

Tidak hanya itu, pihak Rumah Sakit Dr. Oen juga melakukan pengecekan suhu tubuh (thermal check) kepada pengunjung di jalur akses masuk RS.

Pasien dengan gejala batuk, pilek, dan demam akan diperiksa intensif. Pihak rumah sakit juga melakukan pembersihan ruangan dan sarana secara rutin dengan desinfektan.

"Upaya-upaya tersebut diharapkan bisa memutus rantai penyebaran virus corona mulai dari rumah sakit kami," ujar dr William. 

Update kasus virus corona di Indonesia, saat ini telah ada 117 kasus positif hingga hari Minggu (15/3/2020).

Jumlah ini bertambah 21 kasus baru dari pengumuman yang dilakukan kemarin yang masih 96 kasus.

"Per hari ini dari lab yang saya terima pagi ya, hari ini kita dapatkan 21 kasus baru, di mana 19 di antaranya di Jakarta, 2 di Jawa Tengah," ungkap Juru bicara penanganan virus Corona Achmad Yurianto seperti dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, Minggu.

Baca juga: Begitu Mudah Menyebar, Ini yang Dilakukan Virus Corona pada Tubuh Pasien

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Tren
Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Tren
Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tren
Kisah Pemuda China, Rela Hidup Hemat demi Pacar tapi Berakhir Tragis

Kisah Pemuda China, Rela Hidup Hemat demi Pacar tapi Berakhir Tragis

Tren
6 Alasan Mengapa Anjing Peliharaan Menatap Pemiliknya, Apa Saja?

6 Alasan Mengapa Anjing Peliharaan Menatap Pemiliknya, Apa Saja?

Tren
Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Tren
Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Tren
Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Tren
Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

Tren
Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Tren
Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com