Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut 3 Kasus WNI di Singapura yang Positif Corona

Kompas.com - 08/03/2020, 22:04 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Singapura sebagaimana disampaikan dalam website resminya https://www.gov.sg/ mengeluarkan pembaharuan terkait update virus corona di negara tersebut pada Minggu (8/3/2020).

Ada 12 kasus baru yang dikonfirmasi dengan diberi nomor kasus 139-150.

Dari 12 kasus baru tersebut 9 di antaranya merupakan bagian dari klater Safra Jurong. Kluster Safra Jurong ini yaitu acara makan malam pribadi yang diadakan di restoran Joy Garden di SAFRA Jurong pada 15 Februari.

Menurut kementerian kesehatan Singapura, saat ini dari kluster tersebut memiliki total 30 kasus. 

Satu WNI kasus 147

Dari 12 kasus baru tersebut, ada satu warga negara Indonesia (WNI) yang dilaporkan positif corona yakni kasus 147.

WNI tersebut merupakan laki-laki berusia 64 tahun yang tiba di Singapura pada tanggal 7 Maret dan dikatakan sebagai kasus impor. 

Sementara 9 kasus positif virus corona baru lainnya masih terkait dengan kluster Safra Jurong. Yaitu terdiri dari kasus nomor 139, 140, 142, 144, 145, 146,148, 149 dan 150.

Menurut rilis kementerian kesehatan, kasus 148 yang terhubung dalam kluster Safra Jurong merupakan warga negara Singapura perempuan berusia 67 tahun. Perempuan tersebut dilaporkan pernah berada di Indonesia dari 11 Februari hingga 14 Februari.

Ia berkontak dengan kasus 107 yang merupakan warga negara Singapura berusia 68 tahun yang telah berada di Jakarta dan terkait dengan kasus 94.

Baca juga: Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 24 April dan Idul Fitri 24 Mei 2020

Adapun kasus 141 merupakan warga negara Singapura laki-laki berusia 69 tahun yang tak memiliki riwayat perjalanan ke negara terdampak.

Sementara kasus 143 merupakan laki-laki Singapura Permanent Resident berusia 42 tahun yang berada di Thailand dari 4 hingga 6 Maret dan merupakan anggota keluarga dari kasus 132.

Kasus 133

Sebelumnya Singapura juga melaporkan kasus yang merupakan warga negara Indonesia.

Kasus tersebut merupakan kasus 133 yang merupakan warga negara Indonesia berusia 62 tahun yang merupakan pemegang tiket kunjungan sosial Singapura dan tak memiliki riwayat perjalanan ke negara terdampak.

Melansir dari Kompas.com Minggu (8/3/2020) perempuan tersebut saat ini dirawat di national University Hospital.

Dalam keterangan pers KBRI Singapura, WNI tersebut melaporkan timbulnya gejala pada 29 Februari 2020 dan dirujuk ke National University Hospital pada 6 Maret 2020

Sebelumnya dia diketahui menghabiskan waktu di kediamannya di Jurong West Street 61.
Diduga ia tertular saat ada kegiatan makan malam yang diadakan Safra Jurong Singapura pada 15 februari 2020. 

Baca juga: Masker Bekas Menumpuk, China Berjuang Atasi Tumpukan Limbah Medis akibat Epidemi

Kasus 21

Adapun WNI pertama yang dikonfirmasi positif corona di Singapura adalah pasien kasus 21. Yaitu perempuan berusia 44 tahun yang bekerja sebagai asisten rumah tangga. 

Ia tinggal bersama majikannya di Jalan Bukit Merah dan diduga tertular virus corona dari majikannya yang juga pasien kasus no 19. 

WNI itu melaporkan timbulnya gejala pada 2 Februari dan kemudian dirawat di departemen darurat Singapore General Hospital pada 3 Februari. Kemudian pada 18 Februari, WNI tersebut dilaporkan sudah pulih. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com