Pencarian besar-besaran
Hilangnya pesawat asal Malaysia tersebut membuat 6 negara bekerja sama melakukan pencarian secara besar-besaran.
Keenam negara tersebut yakni Malaysia, Vietnam, Singapura, China, Filipina, dan Australia.
Malaysia mengerahkan sembilan kapal dan 15 pesawat ke lokasi terakhir titik kooridinat pesawat.
China memberangkatkan kapal polisi maritim dan SAR untuk membantu operasi pencarian. Vietnam, Singapura. Filipina juga mengerahkan kapal dan pesawat.
Meski demikian, pencarian juga sempat menemui hambatan saat cuaca buruk, angin kencang dan jarak pandang terbatas.
Pencarian MH370 sempat menemukan titik terang saat ditangkap sinyal keberadaan pesawat buatan tahun 2012 tersebut.
Kapal pencari Australia mendeteksi sinyal radio dari bawah air di kawasan Samudra Hindia bagian selatan.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Jet AS Ditembak Uni Soviet, 3 Orang Tewas
Kapal Australia tersebut mendeteksi dua sinyal yang konsisten dengan sinyal darurat dari kotak hitam pesawat.
Sinyal pertama tertangkap oleh kapal ADV Ocean Shield kepunyaan dari Angkatan laut Australia pada Minggu (6/4/2014) pagi.
Penemuan sinyal pertama tersebut berjarak 1.700 km barat laut Perth dan terdeteksi selama 2 jam 20 menit sebelum putus.
Sementara, sinyal kedua tertangkap oleh alat pelacak sinyal milik Angkatan Laut AS yang ada di kapal Ocean Shield.
Selain sinyal, ditemukan juga puing pesawat MH370 di Pulau Reunion, Samudra Hindia.
Pulau itu berjarak 3.700 kilometer dari area fokus pencarian MH370 sebelumnya di laut selatan Samudra Hindia, lepas pantai Australia.
Tak hanya itu, sehari sebelum temuan puing pesawat, ditemukan koper dengan kancing tarik masih utuh.
Tidak ada seorang pun yang memberikan perhatian lebih saat itu hingga akhirnya puing pesawat ditemukan.