Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Garuda Terbakar di Bandara Adisutjipto, 21 Orang Tewas

Kompas.com - 07/03/2020, 10:02 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Dua mesin dan dua roda pendarat utama terlepas dari pesawat dan pesawat tetap dalam keadaan meluncur dengan kecepatan cukup tinggi.

Pesawat berhenti di persawahan dan timbul api yang cepat dengan besar.

Fakta lainnya, FDR yang ada dalam GA-200 diperuntukkan bagi pesawat non-EFIS (Electronic Flight Information System), sementara pesawat itu menggunakan FDR EFIS. 

Namun, saat itu, investigasi mendalam disebut perlu dilakukan lagi. 

Dari hasil investigasi ini, KNKT menyampaikan rekomendasi untuk meningkatkan keselamatan penerbangan.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Lahirnya Klub Sepak Bola Real Madrid C.F.

21 orang tewas

Kejadian ini menewaskan setidaknya 21 orang penumpang di dalamnya, termasuk seorang tokoh, mantan rektor Universitas Gadjah Mada, Koesnadi Hardjasoemantri.

Jenazah para korban ditemukan hangus di bangkai pesawat dan dievakuasi untuk diperiksa oleh Tim Laboratorium Forensik Rumah Sakit Umum Dr Sardjito, Universitas Gajdah Mada Yogyakarta.

Sementara, pasien yang selamat adalah termasuk Ketua Umum PP Muhammadiyah saat itu, H Din Syamsuddin yang berada satu deret dengan Koesnadi. 

"Pesawat ini seperti meluncur saja dan tak dapat dihentikan. Lalu, semua bergetar hebat. Ketika berhenti, saya seperti terbangun kembali," kata Din di Ruang ICU RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta saat itu sebagaimana diberitakan Harian Kompas.

Atas kejadian ini, pilot M Marwoto pun disidang dan sempat dijatuhi hukuman sebelum akhirnya dapat bebas dari segala tuduhan setelah mengajukan banding.

Captain Marwoto Komar sendiri merupakan lulusan PLP Curug 1985 yang langsung direkrut oleh Garuda.

Ia sudah mengantogi jam terbang sekitar 12.000 jam sebelum mengalami nasib naas di Bandara Adisucipto bersama dengan pesawat yang diterbangkannya.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gedung WTC Dibom, 6 Meninggal, 1.000 Lainnya Luka-luka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com