Sistem tersebut dibuat di London untuk mengetahui ada tidaknya wabah penyakit yang tidak biasa terjadi, dan saat ini telah dibagikan pada panitia penyelenggara di Jepang juga Kementerian Kesehatan di Tokyo.
Menurut McCloskey, apakah panitia akan membatalkan atau tidak Olimpiade Tokyo, merupakan suatu keputusan yang bisa dilakukan kapanpun, sebelum upacara pembukaan dilakukan.
Namun, tim atlet dari berbagai negara akan mulai berdatangan ke Tokyo beberapa bulan sebelum Olimpiade digelar untuk menjalani pelatihan.
"Saya pikir, ketika telah tiba di Jepang, tidak mungkin orang akan berubah pikiran," ucap McCloskey.
Selama ini penyelenggaraan Olimpiade tidak pernah ditunda apalagi dibatalkan dengan alasan apapun, kecuali perang.
Baca juga: Dilema China antara Mengembalikan Ekonomi atau Membendung Penyebaran Virus Corona
Namun meskipun demikian, penyakit menular akan diasuransikan dalam Tokyo 2020 dengan premi kurang lebih senilai 300 juta euro.
Di luar itu, banyak ahli memperkirakan nantinya dalam gelaran Olimpiade ini akan ada proses screening terhadap para atlet untuk memastikan mereka dalam keadaan sehat dan siap untuk bertanding.
Hal darurat seperti kemampuan karantina juga pasti akan disiapkan, untuk mengantisipasi sesuatu yang terjadi di luar harapan.
Jadi sejauh ini, banyak pihak masih optimis Olimpiade Tokyo 2020 akan digelar dan sejauh ini segala sesuatu masih dalam tahap persiapan, sesuai dengan timeline yang ada.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.