Di awal 1960-an, Malcom mulai mengembangkan ideologi yang lebih lantang dibandingkan ajaran Elijah Muhammad yang dinilainya tak cukup mendukung gerakan hak-hak sipil.
Ketenaran Malcom justru menimbulkan kekhawatiran bagi Elijah Muhammad.
Malcolm pun diberhentikan dari jabatannya di Nation of Islam.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 17 Februari 1876, Pertama Kali Sarden Dikemas dalam Kaleng
Beberapa bulan kemudian, Malcolm secara resmi keluar dari organisasi itu dan pergi berhaji.
Sepulang dari haji dengan nama barunya El-Hajj Malik Shabazz, Malcolm mendirikan Organisasi Persatuan Afro-Amerika dan menentang rasisme.
Gerakan itu kemudian terus berkembang dan mendapat banyak pengikut.
Ideologinya yang lebih moderat menjadi semakin berpengaruh dalam gerakan hak-hak sipil. Oleh karena itu, Malcolm mulai banyak mendapat ancaman dari Nation of Islam.
Puncaknya, saat Malcolm mempersiapkan pidatonya di depan 400 orang pengikutnya, tiba-tiba muncul seorang pria dan berteriak kepadanya "Hei Negro, menyingkirlah dari kehidupanku".
Saat hendak mengusir pria itu, muncul beberapa orang lain dari kerumunan massa dengan senjata mesin otomatis dan menembaki Malcolm.
Malcolm sempat dibawa ke rumah sakit, tetapi nyawanya tak terselamatkan setelah mendapat 21 tembakan di sekujur tubuhnya.
Pada Maret 1966, ketiga pelaku penembakan kemudian dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Dibukanya Makam Raja Tutankhamen di Mesir
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.