Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca Longsor, Jasa Marga Pastikan Tol Cipularang Masih Bisa Dilalui

Kompas.com - 16/02/2020, 16:17 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tanah longsor yang terjadi di samping salah satu ruas jalan Tol Cipularang Selasa (11/2/2020), membuat masyarakat penggunanya bertanya-tanya apakah jalan tersebut masih bisa dilalui kendaraan atau tidak.

Sebab, jalan tol yang banyak digunakan masyarakat dari Bandung menuju Jakarta tersebut memiliki potensi untuk terputus karena diapit oleh dua bagian longsor di kanan dan kirinya.

Pertanyaan ini banyak dilontarkan masyarakat melalu media sosial, khususnya Twitter.

Salah satunya seperti ditanyakan oleh akun @rustiawati pada Minggu (16/2/2020). 

"Mohon info Tol Cipularang, apakah benar ada longsor sekitar sana? Ini saya dapat foto dari WAG," tulisnya sembari mengunggah sebuah foto udara yang menampilkan kawasan longsor.

Pemilik akun lainnya juga mengaku menanyakan, karena tidak mengetahui apakah tol sepanjang 58,8 kilometer ini masih berfungsi secara normal atau tidak.

Baca juga: Longsor di Bandung Barat Ancam Sebagian Badan Jalan Tol Cipularang KM 118

Menjawab pertanyaan-pertanyaan sejenis yang ditanyakan melalui Twitter, akun resmi Twitter Jasa Marga memberikan penjelasannya.

Disebutkan, ruas jalan tol tersebut masih bisa dilalui secara normal.

Sebelumnya, melalui keterangan resminya, General Manager Jasa Marga cabang Purbaleunyi, Pratomo Bimawan Putra juga menyatakan hal yang sama.

"Peristiwa longsor di Desa Sukatani kemarin membuat Tol Cipularang terdampak, tepatnya di Km 118+600 arah Jakarta. Namun ruas tol tetap aman dilalui kendaraan. Kami segera melakukan pemasangan dolken dan sandbag, serta menyiagakan petugas untuk monitoring dan antisipasi pengamanan di lokasi sekitar," ujarnya, Rabu (12/2/2020).

Baca juga: Begini Kondisi Ruas Tol Cipularang Pasca-longsor

Perbaikan jangka menengah dan panjang akan dilakukan Jasa Marga dengan menggandeng Ditjen Bina Marga, Kementerian PUPR, dan Tim Ahli. Informasi lebih lanjut mengenai Tol Cipularang dapat menghubungi kontak 14080.

Berdasarkan informasi yang diberikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat sebagaimana disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Agus Wibowo, saat ini kedalaman lumpur di area longsoran masih sedalam kurang lebih 3 meter.

Disebutkan pula, pihak Jasa Marga saat ini tengah membuat tanggul untuk mencari titik gorong-gorong yang tersumbat dengan mendatangkan 4 alat berat termasuk ekskavator amfibi.

Selain itu tanggul juga akan diperkuat dengan dibuatkan borvell dan bronjong. Jasa Marga juga menyediakan 3 unit pompa untuk menyedot air yang sewaktu-waktu bisa kembali.

Baca juga: Antisipasi Longsor Tol Cipularang, Jasa Marga Pasang Dolken

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com