Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Negara Tolak Kapal Pesiar Amerika karena Takut Virus Corona

Kompas.com - 12/02/2020, 07:31 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kapal pesiar Holland America MS Westerdam terombang-ambing beberapa hari di laut lepas usai ditolak berlabuh di 5 negara yakni Filipina, Taiwan, Jepang, Guam, dan Thailand.

Melansir dari New York Post, kapal berbendera Belanda tersebut tengah membawa 2.000 orang, dan ditolak karena adanya ketakutan di negara-negara tersebut akan virus corona.

Awalnya Holland America meninggalkan Hong Kong pada 1 Februari sembari mengangkut 687 penumpang yang tertinggal di atas kapal dari perjalanan sebelumnya.

Sehingga penumpang menjadi 1.455 dan awak kapal sebanyak 802. Total dari penumpang keseluruhan yang diangkut adalah 2.257 orang.

Dikutip dari Dailymail, seorang penumpang Bev Thurbin mengatakan kapal itu sempat ditolak masuk ke Filipina dan kemudian ke Taiwan lantaran kekhawatiran negara tersebut akan adanya virus corona.

Selanjutnya kapal tersebut memindahkan titik turunnya dari rencana semula ke Shanghai China menjadi ke Yokohama Jepang sebagai upaya alternatif menghabiskan sisa pelayaran 14 hari mereka di wilayah Asia Timur.

Baca juga: 3.835 Km dari China, Mengapa Kasus Virus Corona Singapura Hampir Sama dengan Hong Kong?

Akan tetapi Jepang menolak rencana itu dengan mengumumkan akan menggunakan hukum imigrasi untuk memblokir masuknya penumpang asing dari kapal.

Kapal tersebut dijadwalkan akan memasuki Pulau Ishigaki, Naha, Okinawa, Nagasaki, dan Fukuoka (Hakata), sebelum dijadwalkan gilirannya tiba di Yokohama pada 15 Februari.

“Holland America Line telah diberitahu bahwa Pemerintah Jepang tidak akan mengizinkan Westerdam untuk berhubungan dengan pelabuhan-pelabuhan Jepang," kata petugas jalur pelayaran dalam siaran pers yang disediakan oleh Direktur Hubungan Masyarakat Erik Elvejord sebagaimana dikutip USA Today.

Masalah Westerdam kemudian berlanjut usai Gubernur Guam willayah AS, Leon Guerrero menolak permintaan Departemen Luar Negeri untuk mengizinkan kapal tersebut berlabuh di sana.

"Kewajiban kami adalah melindungi rakyat Guam," kata Leon sebagaimana dikutip dari Dailymail.

Selanjutnya, pada Selasa (11/02/2020) seperti diberitakan Reuters, kapal pesiar tersebut kembali mengalami penolakan. Kali ini penolakan dilakukan oleh Thailand.

“Saya sudah mengeluarkan perintah. Izin untuk berlabuh ditolak,” kata Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand Anutin Charnvirakul dalam sebuah postingan Facebook.

Baca juga: Saat 4.232 Pasien Virus Corona di Berbagai Negara Telah Sembuh...

Secara terpisah, Wakil Menteri Transportasi Atirat Ratanasate mengatakan dalam sebuah postingannya di Facebook bahwa, sementara kapal tidak akan diizinkan untuk berlabuh di Thailand

"Dengan senang hati akan membantu menyediakan bahan bakar, obat-obatan, dan makanan untuk kapal,” ujar dia.

Holand Amerika dimiliki oleh Carnival Corp (CCL.N) yang berbasis di Miami.

Pada hari Senin, perusahaan tersebut mengatakan bahwa penumpang di dalam kapal tersebut tidak ada orang yang terindikasi memiliki virus corona.

Kapal tersebut juga telah melakukan langkah-langkah pemeriksaan kesehatan tambahan termasuk pemeriksaan suhu dan pembersihan kapal untuk menghindari virus tersebut.

Seorang turis Amerika Angela Jones mengatakan bahwa penumpang telah mendapatkan pemeriksaan suhu secara teratur tetapi menjadi frustasi akibat adanya ketidakpastian situasi.

"Saya berharap seseorang mengizinkan kami untuk berlabuh dan menunggu untuk membuktikan tidak ada virus corona. Kami semua sangat khawatir," kata Jones.

Baca juga: INFOGRAFIK: Virus Corona, Gejala dan Cara Pencegahannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com