Namun, beberapa ahli mengkritik penelitian ini tidak jelas apakah virus corona dapat menginfeksi ular atau tidak.
Baca juga: Kasus Virus Corona di China Lampaui Wabah SARS 2002-2003 Silam
Berdasarkan laporan dari CDC, virus 2019-nCoV dapat menyebar dari orang ke orang di beberapa bagian di China dan berbagai negara lain.
Pihak CDC juga telah mengidentifikasi kasus penyebaran virus antar-manusia pertama kali di AS pada 30 Januari 2020.
Selain itu, CDC menjelaskan ada sejumlah tindakan atau hal yang paling umum yang dapat menyebarkan virus corona antar-manusia, yakni:
CDC mengungkapkan, gejala dari coronavirus baru antara lain, demam, batuk dan kesulitan bernapas.
Diperkirakan gejala dapat muncul segera setelah dua hari atau selama 14 hari setelah paparan.
Sementara itu, studi lain yang diterbitkan pada 29 Januari memperkirakan, rata-rata orang yang menunjukkan gejala sekitar lima hari setelah terinfeksi.
Menurut pihak CDC, tidak ada perawatan khusus untuk infeksi coronavirus dan kebanyakan orang akan sembuh sendiri.
Jadi pengobatan melibatkan tindakan peristirahatan dan pengobatan untuk meredakan gejala.
Hingga saat ini belum ditemukan vaksin untuk virus corona jenis baru.
Tetapi para peneliti di Institut Kesehatan Nasional AS mengonfirmasi, mereka berada dalam tahap awal pengembangan vaksin tersebut.
Baca juga: Menyoal Virus Corona, Disebut Berasal dari Hewan hingga Menular Lewat Mata
Diwartakan New York Times, Pemerintah China menempatkan Kota Wuhan dan kota terdekat lainnnya berada pada status diisolasi atau dikarantina.
Artinya, orang tidak diizinkan masuk atau keluar dari daerah tersebut.
Sementara itu, Pemerintah Taiwan dan Hong Kong mengatakan, mereka tidak akan mengizinkan turis yang berasal dari Wuhan.
Bandara-bandara besar di AS juga sedang melakukan pemutaran untuk mencoba memeriksa gejala-gejala virus.