KOMPAS.com - Wabah virus corona yang bermula di Wuhan, China membuat dunia waspada. Sebelumnya negeri Tirai Bambu tersebut juga pernah diserang wabah SARS pada 2002-2003 silam.
SARS atau Severe Acute Respiratory Syndrome merupakan sindrom pernapasan akut parah.
Gejala SARS dimulai dari demam, suhu badan mencapai 38 derajat Celsius, batuk-batuk kering, sesak napas, dan pernah kontak dengan penderita dari negara yang ada kasus SARS.
Dikutip dari Harian Kompas, 3 Januari 2004, kasus pertama SARS di dunia tercatat di Guangdong pada November 2002.
Penyakit mirip flu itu menewaskan 349 orang di daratan China. Sejumlah 774 orang meninggal di seluruh dunia. Lebih dari 8.000 orang terinfeksi.
Dikutip CNN, hingga Kamis (30/01/2020) virus corona telah menewaskan 170 orang. Mereka semua berada di China.
Dari segi angka, apabila dibandingkan tingkat vatalitas kasus untuk virus corona Wuhan sekitar 2,1 persen, sementara untuk angka kematian SARS yakni 9,6 persen.
Ini juga lebih kecil dari sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS), yang memiliki tingkat fatalitas kasus 35 persen.
Namun, perhitungan ini hanya sebatas angka yang dilaporkan.
Beberapa ahli khawatir mereka tidak memiliki gambaran akurat tentang jumlah yang terinfeksi di China, karena ada kekurangan alat tes.
Baca juga: Hati-hati, Kemampuan Virus Corona untuk Menyebar Disebutkan Semakin Kuat
Sebagai perbandingan, ada 8.098 kasus SARS yang dikonfirmasi antara November 2002 hingga Juli 2003.
Sedangkan saat ini lebih dari 7.700 orang di seluruh dunia telah terinfeksi virus corona Wuhan sejak Desember 2019.
Diperlukan waktu kurang dari dua bulan untuk menginfeksi sekitar 75 persen dari jumlah yang terinfeksi oleh SARS selama periode sembilan bulan (November 2002-Juli 2003).
Di China, jumlah kasus dikonfirmasi dari coronavirus Wuhan telah melebihi jumlah yang terinfeksi oleh SARS pada 2002 dan 2003 silam.
Setidaknya 7,711 kasus telah dilaporkan di China daratan hingga saat ini, dibandingkan dengan 5.327 kasus SARS yang dikonfirmasi pada 16 Agustus 2003.
Baca juga: Infeksi Meluas, Filipina dan India Konfirmasi Kasus Pertama Virus Corona