Penjelasan BMKG
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Drs. R. Mulyono R. Prabowo mengungkapkan bahwa sirkulasi ini menyebabkan terbentuknya pola konvergensi dan belokan angin di wilayah Indonesia bagian barat.
Selain itu, potensi hujan lebat juga dipengaruhi kondisi atmosfer Indonesia yang labil.
"Kondisi atmosfer Indonesia yang labil menyebabkan massa udara lembab dari lapisan bawah cukup mudah untuk terangkat ke armosfer," ujar Mulyono dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Jumat (24/1/2020).
Menurutnya, kedua faktor tersebut menyebabkan peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia bagian barat.
Dengan demikian, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak dari banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.
Selain itu, masyarakat dapat mendapatkan informasi terkini seputar hujan lebat atau bencana melalui layanan informasi yang dibuka BMKG yakni call center 021-6546315/18 dan media sosial BMKG, @infoBMKG.
Baca juga: Ramai soal Peringatan Banjir Jakarta dari Kedubes AS, Ini Penjelasan BMKG
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.