Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanye "No Plastic Bag", Begini Cara Warga Thailand Bawa Barang Belanjaan

Kompas.com - 06/01/2020, 11:13 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

"Ini biasanya dipakai untuk melindungi makanan dari lalat," kata dia.

Ada juga yang membawa gerobak yang biasa digunakan untuk mengangkut bahan bangunan. Gerobak itu digunakan untuk membawa barang belanjaannya.

Baca juga: Pabrik Tahu Gunakan Sampah Plastik sebagai Bahan Bakar, Ini Rekomendasi IPEN

Masyarakat mengaku siap untuk perubahan ini.

Para pemerhati lingkungan mengapresiasi larangan yang dikeluarkan Pemerintah Thailand dan menyebutnya sebagai langkah awal yang penting.

Namun, masih banyak hal lain yang harus dilakukan untuk benar-benar menghilangkan kebiasaan yang sudah berlangsung lama di masyarakat, terkait penggunaan plastik sekali pakai.

Bukan hal mudah

Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Thailand, Varawut Silpa-Archa menyebutkan, kampanye ini dilakukan karena buruknya peringkat negaranya sebagai penyumbang sampah di lautan.

"Thailand menempati posisi ke-6 sebagai negara di dunia yang paling banyak menyebabkan sampah di lautan. Selama 5 bulan, kita sudah turun di peringkat ke-10. Terima kasih untuk masyarakat Thailand yang kooperatif," kata dia, Rabu (1/1/2020), seperti dikutip dari Reuters.

Kementerian terkait menyebut Thailand sudah mengurangi penggunaan kantong plastik sebanyak 5.765 ton selama fase pertama kampanye pengurangan plastik pada 2019.

Di fase itu, toko-toko masih menyediakan plastik, tetapi konsumen sudah mulai memiliki kesadaran untuk menolaknya.

Menurut dia, bukan hal mudah mengubah cara berpikir dan perilaku masyarakat yang sebelumnya sudah terbiasa menggunakan kantong plastik.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 4 Cara Kelola Sampah Plastik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Tren
Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tren
Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Tren
Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Tren
Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Tren
Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Tren
Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Tren
KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

Tren
5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Tren
12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

Tren
Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Tren
Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Tren
Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Tren
Kata 'Duit' Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Kata "Duit" Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com