"Ini biasanya dipakai untuk melindungi makanan dari lalat," kata dia.
Ada juga yang membawa gerobak yang biasa digunakan untuk mengangkut bahan bangunan. Gerobak itu digunakan untuk membawa barang belanjaannya.
Baca juga: Pabrik Tahu Gunakan Sampah Plastik sebagai Bahan Bakar, Ini Rekomendasi IPEN
Masyarakat mengaku siap untuk perubahan ini.
Para pemerhati lingkungan mengapresiasi larangan yang dikeluarkan Pemerintah Thailand dan menyebutnya sebagai langkah awal yang penting.
Namun, masih banyak hal lain yang harus dilakukan untuk benar-benar menghilangkan kebiasaan yang sudah berlangsung lama di masyarakat, terkait penggunaan plastik sekali pakai.
Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Thailand, Varawut Silpa-Archa menyebutkan, kampanye ini dilakukan karena buruknya peringkat negaranya sebagai penyumbang sampah di lautan.
"Thailand menempati posisi ke-6 sebagai negara di dunia yang paling banyak menyebabkan sampah di lautan. Selama 5 bulan, kita sudah turun di peringkat ke-10. Terima kasih untuk masyarakat Thailand yang kooperatif," kata dia, Rabu (1/1/2020), seperti dikutip dari Reuters.
Kementerian terkait menyebut Thailand sudah mengurangi penggunaan kantong plastik sebanyak 5.765 ton selama fase pertama kampanye pengurangan plastik pada 2019.
Di fase itu, toko-toko masih menyediakan plastik, tetapi konsumen sudah mulai memiliki kesadaran untuk menolaknya.
Menurut dia, bukan hal mudah mengubah cara berpikir dan perilaku masyarakat yang sebelumnya sudah terbiasa menggunakan kantong plastik.