Berdasarkan catatan sejarah, nama Batavia adalah yang paling lama digunakan, yaitu selama tiga abad lebih.
Penyebutan ini tercatat dimulai pada 1619 (atau sumber lain menyebutkan tahun 1621) hingga tahun 1942.
Kemudian, pada 1942, nama Batavia berubah menjadi Djakarta sebagai akronim dari Djajakarta.
Menurut Lasmijah Hardi dalam ‘Jakartaku, Jakartamu, Jakarta Kita’ (1987), pergantian nama itu bertepatan dengan perayaan Hari Perang Asia Timur Raya pada 8 Desember 1942.
Nama lengkap kota itu ialah ‘Jakarta Tokubetsu Shi’.
Setelah Jepang kalah, nama Jakarta tetap lazim digunakan orang Indonesia.
Penegasan tidak adanya lagi sebutan Batavia dilakukan oleh Menteri Penerangan RIS Arnoldus Isaac Zacharias Monotutu pada 30 Desember 1945.
Sejak saat itu, nama Ibu Kota Republik Indonesia adalah Jakarta.
Nama tersebut kemudian dikukuhkan kembali pada 22 Juni 1956 oleh Wali Kota Jakarta Sudiro. Saat itu, posisi Jakarta masih menjadi bagian dari Provinsi Jawa Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.