GMC yang terjadi di tahun ini, tepatnya pada 26 Desember 2019 melewati 25 kota/kabupaten di 7 provinsi, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan, GMC terlihat sempurna di Singkawang, Kalimantan Barat.
Gerhana dimulai saat kontak pertama terjadip ketika piringan Bulan mulai menutupi piringan Matahari.
Piringan Matahari yang tergerhanai akan semakin besar hingga akhirnya seluruh Bulan mulai menutupi piringan Matahari.
Waktu saat peristiwa ini terjadi disebut kontak kedua, dan akan berakhir saat seluruh piringan Bulan terakhir kali menutupi piringan Matahari, yaitu saat kontak ketiga.
Waktu dari kontak kedua hingga kontak ketiga disebut sebagai durasi cincin atau fase cincin, di mana waktunya bervariasi dari satu kota ke kota lainnya.
Meskipun peristiwa GMC di suatu lokasi dapat diprediksi dengan baik, peristiwa tersebut tidak
berulang di lokasi tersebut dengan siklus tertentu.
Baca juga: [POPULER TREN] Gerhana Matahari Cincin 2019 | Klarifikasi Viral Polsuska Todongkan Pistol
Di Indonesia sendiri, pernah terjadi dua kali fenomena GMC yang dapat teramati.
Yaitu, GMC pada 22 Agustus 1998 dengan jalur cincin melewati Sumatera bagian utara dan Kalimantan bagian utara. Serta, GMC pada 26 Januari 2009 yang jalur cincinnya melewati Sumatera bagian selatan dan Kalimantan.
Diprediksi, GMC akan kembali dapat teramati di Indonesia pada 2031 dan 2042.
GMC pada 21 Mei 2031 dengan jalur cincin melewati Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku.
Sementara itu, GMC pada 14 Oktober 2042, jalur cincinnya melewati Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Timur.