KOMPAS.com - Fenomena gerhana matahari cincin (GMC) akan dapat disaksikan esok hari, Kamis (26/12/2019) di sejumlah wilayah di Indonesia.
Gerhana matahari cincin merupakan peristiwa terhalangnya cahaya matahari dan bulan.
Apabila seluruh piringan matahari tertutup Bulan (kerucut bayangan Bulan sampai ke Bumi, akan terjadi Gerhana Matahari Total (GMT).
Namun, apabila hanya tertutup sebagian disebut sebagai Gerhana Matahari Sebagian (GMS). Kemudian, apabila kerucut bayangan Bulan tak menyentuh muka Bumi, maka akan terjadi Gerhana Matahari Cincin (GMC).
Fenomena tersebut akan terlihat apabila ukuran piringan Bulan lebih kecil dari Matahari dan seolah Bulan ada dalam Matahari.
Fenomena GMC yang akan dapat disaksikan di sejumlah wilayah Indonesia 26 Desember nanti bukanlah yang pertama kali terjadi.
Sebelumnya, GMC beberapa kali dapat disaksikan di Indonesia.
Melansir Harian Kompas, 16 Agustus 1998, berdasarkan penelitian, GMC memang tergolong jarang melewati Indonesia. Dalam kurun tahun 1900-2099, dari 188 GMC, hanya 10 persen yang terlihat di Indonesia.
Baca juga: 5 Fakta Gerhana Matahari Cincin di Indonesia pada 26 Desember
Dihimpun dari berbagai pemberitaan, berikut adalah sejumlah fenomena GMC yang pernah terjadi di Indonesia:
GMC pernah melintasi Indonesia pada 22 Agustus 1998. Fenomena ini tergolong istimewa karena merupakan GMC pertama pada abad 20.
Melansir Harian Kompas, 16 Agustus 1998, GMC saat itu berawal dari selatan India, ke arah Sumatera, Malaysia (selatan), Laut Natuna, Pulau Midaisubi-Panjang, Kalimantan utara, Sangirtalaud, utara Irian, kepulauan Australia, dan berakhir di Lautan Pasifik Selatan.
Di Indonesia, lintasan GMC 22 Agustus 1998 adalah melewati Sumatera Utara hingga Riau.
Di wilayah barat, proses GMC dimulai sebelum matahari terbit.
Melansir Harian Kompas, 16 Februari 1999, GMC kembali melintasi Indonesia pada Selasa (16/2/1999).
Pengamatan dapat dilakukan pada 25 provinsi, saat matahari sudah tinggi.