Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Penipuan, Tidak Ada Rekrutmen CPNS Jalur Indonesia Sehat

Kompas.com - 17/12/2019, 15:27 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Modus penipuan calon pegawai negeri sipil (CPNS) berkedok pengangkatan CPNS melalui jalur Indonesia Sehat dari Kementerian Kesehatan beredar luas di masyarakat.

Pesan yang beredar meminta peserta menyiapkan uang sebesar Rp 250.000.000.

Setelah menyerahkan uang tersebut, peserta hanya tinggal menunggu Surat Keputusan untuk dibagikan.

Informasi yang dihimpun, oknum dalam kasus tersebut mengaku sebagai staf Kementerian Kesehatan, dan mengumpulkan dana di Palembang, Sumatera Selatan.

Saat dihubungi Kompas.com, Selasa (17/12/2019), Kepala Bidang Media dan Opini Publik Kementerian Kesehatan Busroni mengatakan, pesan ini pernah muncul dua tahun lalu, pada 2017.

"Itu hoaks. Itu berita lama dinaikkan lagi," kata Busroni, Selasa (17/12/2019) siang.

Baca juga: Daftar dan Link 43 Pemerintah Daerah yang Sudah Umumkan Seleksi Administrasi CPNS 2019

Busroni menjelaskan, pada 2015, Kemenkes memang mempunyai program Nusantara Sehat yang merekrut tenaga kesehatan.

Program tersebut merupakan program khusus untuk pemenuhan tenaga kesehatan di Daerah Tertinggal, Perbatasan, dan Kepulauan (DTPK).

Busroni mengatakan, peserta program Nusantara Sehat diperbolehkan mengikuti rangkaian seleksi CPNS.

Namun, ia menegaskan, tidak ada perlakuan khusus bagi peserta dari program ini.

"Peserta tetap harus ikut seleksi dan tes (CPNS) seperti lainnya," ujar Busroni.

Baca juga: [HOAKS] Surat Penetapan NIP CPNS yang Mengatasnamakan BKN

Secara terpisah, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap segala bentuk penipuan tentang CPNS.

Kepala Biro Humas Kemenpan RB Andi Rahadian mengatakan, tidak ada program pengangkatan CPNS jalur Indonesia Sehat.

"Sudah dikonfirmasi, Kementerian Kesehatan tidak memiliki program pengangkatan CPNS jalur Indonesia Sehat," kata Andi dalam keterangan resmi, Senin (16/12/2019) lalu.

Masyarakat, lanjut dia, dapat mengonfirmasi kebenaran informasi yang beredar mengenai CPNS, terutama jika meminta sejumlah uang.

"Jika mendapatkan informasi terkait proses seleksi CPNS dan dirasa tidak wajar, harap untuk selalu waspada dan konfirmasi dengan Kementerian PAN-RB terlebih dahulu,” kata Andi.

KOMPAS.com/Dhawam Pambudi Infografik: Alokasi Formasi CPNS 2019

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com