"Perbedaannya dari ketiganya bisa dilihat dari karakter meristik, misal jumlah duri lemah sirip punggung, ada tidaknya duri keras di sirip punggung, warna, dan lainnya," ujar Selvia.
Untuk habitat persebarannya juga disampaikan oleh Selvia.
Berikut rinciannya:
Adapun Selvia mengungkapkan, untuk penyebaran Regalecus russelii tidak sebanyak populasi Regalecus glesne di Samudera Hindia.
Sementara, untuk jenis Agrostichthys parkeri dikategorikan sebagai jenis yang langka atau jarang ditemukan.
"Agrostichthys parkeri jenis yang jarang (rare species), hidupnya di daerah temprate," ujar Selvia.
Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?
Meski memiliki kebiasaan muncul ke permukaan dalam kondisi sedang sekarat atau ingin membunuh dirinya, oarfish bukan termasuk ikan yang berbahaya.
"Sejauh ini tidak ada laporan jenis ini membahayakan, artinya tidak menyebabkan kerusakan atau membahayakan manusia," ujar Selvia.
Karena tergolong ikan laut dalam, oarfish mempunyai keunikan tersendiri, yakni ia dapat hidup dalam suhu yang sangat dingin.
Oleh karena itu, ikan ini mempunyai daya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungan ekstrem.
Umumnya, ikan laut dalam memiliki ciri fisiologi tubuh yang unik.
Misalnya, ikan sungut ganda atau Melanocetus johnsonii yang mempunyai antena yang dapat digerak-gerakan sebagai umpan untuk menarik perhatian mangsa.
Sementara untuk Regalecus russelii disebutkan memiliki adaptasi unik berupa mengamputasi bagian posterior (belakang tubuhnya).
Namun, ia belum mengetahui secara detail mengenai kemampuan Regalecus russelii terhadap suhu eksrem dingin.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Tsunami Terjang Flores, Lebih dari 1.300 Orang Meninggal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.