Namun, benarkah penampilan para menteri kabinet kemarin dapat mengubah persepsi publik tentang Pemerintah dalam kaitannya dengan pemberantasan korupsi?
Peneliti di Departemen Politik dan Hubungan Internasional Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes menegaskan pertunjukan teater oleh para menteri itu bukanlah suatu yang luar biasa.
"Ya itu pertunjukan teater saja menurut saya. Itu hal yang biasa saja dan enggak ada yang istimewa dalam cara pemerintah memperkuat KPK," kata Arya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (10/12/2019).
Penampilan yang banyak menyita perhatian dan tawa itu ternyata menurut Arya tidak lantas mengaburkan harapan utama publik tentang keseriusan Pemerintah dalam melawan korupsi dan memperkuat KPK.
"Teater itu enggak ada hubungannya dengan kebijakan. Yang ditunggu publik apa kebijakan pemerintah untuk mendorong good and clean governance dan memperkuat KPK," sebutnya.
Wajar saja, masyarakat memang banyak menunggu langkah apa yang akan dilakukan Pemerintah untuk menangani perkara kejahatan luar biasa ini setelah dianggap 'mengebiri' KPK melalui revisi UU No 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Korupsi.
Baca juga: Pemberian Grasi Terpidana Korupsi Dinilai Nodai Rasa Keadilan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.