Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkaca dari Kasus di Pinrang, Benarkah Bermain Ponsel Saat Hujan Bisa Tersambar Petir?

Kompas.com - 04/12/2019, 12:55 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Enam warga Pinrang yang sedang mengerjakan proyek irigasi tersambar petir.

Peristiwa itu terjadi di area persawahan di Kampung Sali-sali, Desa Pancara, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Selasa (3/12/2019).

Petir menyambar mereka ketika tengah berteduh di salah satu rumah sawah dekat irigasi.

Dari enam warga itu, lima selamat meski dua orang menderita luka-luka. Sedangkan seorang lainnya tewas di tempat.

Puang, salah satu korban yang selamat, mengatakan, rekannya yang tewas, Ibnu Wahid, sedang menggunakan ponsel.

Puang memperkirakan, ponsel menjadi penyebab petir menyambar rumah sawah tempat mereka berteduh.

Benarkah bermain ponsel saat hujan di area terbuka dapat menyebabkan petir?

Menurut riset yang diterbitkan dalam British Medical Journal, menggunakan ponsel di ruangan terbuka memang meningkatkan risiko luka fatal di bagian internal tubuh saat petir menyambar.

Hal tersebut terjadi karena kulit manusia mampu mentransmisikan listrik ke dalam tubuh.

Jadi, ketika kilat atau petir menyambar seseorang, aliran listrik akan bergerak di sepanjang kulit.

Baca juga: Mengenal Badai Kammuri yang Sempat Ganggu Jadwal SEA Games Filipina

Fenomena Flashover

Para ilmuwan menyebut fenomena ini "flashover". Menurut para ahli, bahan konduktif seperti cairan atau benda logam dapat mengganggu flashover dan mengarahkan kilat ke dalam tubuh, yang menyebabkan kerusakan internal.

"Ini dapat mengakibatkan risiko seperti serangan jantung, yang sering berakibat fatal," kata Swinda Esprit, seorang dokter di Northwick Park Hospital, Inggris.

Paul Taylor, seorang ilmuwan di Met Office, mengatakan, membawa ponsel di saku saat terjadi petir juga bisa berbahaya.

"Saat terjadi petir atau kilat, memakai atau membawa benda logam dapat meningkatkan kemungkinan cedera," ucap dia.

John Jensenius, spesialis keselamatan petir untuk Layanan Cuaca Amerika, mengatakan, berada di luar ruangan saat terjadi petir atau kilat sama-sama berisiko.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Tren
Ilmuwan Pecahkan Misteri 'Kutukan Firaun' yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Ilmuwan Pecahkan Misteri "Kutukan Firaun" yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Tren
3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Tren
Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Tren
Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Tren
Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Tren
Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Tren
Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Tren
Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Tren
Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Muda Vs Kelapa Tua | Cara Perpanjang STNK jika Pemilik Asli Kendaraan Meninggal Dunia

Tren
NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com