"Kami merasa tercekik dan mata kami terbakar. Kami hampir tidak bisa melihat jalan di tengah kabut dan suara sirine mengaung. Kami tidak tahu harus lari kemana," kata Ahmad Khan, salah seorang pendudukan Bhopal.
Sementara itu, Mayor Polisi Girish Tiwari mengatakan, semua orang yang masih hidup lari kebingungan.
"Setiap orang bingung. Para ibu tidak tahu bahwa anak-anak mereka sudah mati. Anak-anak pun tidak tahu bahwa ibu mereka mati dan para lelaki tak tahu seluruh keluarganya mati," kata Girish.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Berakhirnya Aksi Terorisme Mematikan di Mumbai
Banyaknya korban meninggal membuat rumah sakit-rumah sakit tak lagi mampu menampung korban.
Mayat-mayat hanya dijajarkan dalam di lapangan rumput dekat tempat penyimpanan mayat.
Britannica mencatat, korban tewas terakhir diperkirakan mencapai 15.000 hingga 20.000 jiwa.
Sementara, sekitar setengah juta orang yang selamat menderita masalah pernapasan, iritasi mata atau kebutaan.
Selain itu, sekitar 10-20 persen dari mereka hilang ingatan dan mengalami kerusakan saraf.
Kendati telah membuat puluhan ribu nyawa melayang, para pemilik pabrik Union Carbide tak ada yang diadili.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.