Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: 15.000 Orang Meninggal karena Kepungan Gas Beracun di Bhopal

Kompas.com - 03/12/2019, 06:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 35 tahun lalu, tepatnya 3 Desember 1984, sebuah ledakan terjadi di pabrik pestisida Union Carbide di Bhopal, India.

Kepungan gas beracun di Kota Bhopal total disebut merenggut belasan ribu nyawa.

Peristiwa itu menjadi kecelakaan industri terburuk sepanjang sejarah dan menyebabkan kota Bhopal dikepung oleh gas beracun.

Dikutip dari History, Bhopal merupakan sebuah kota yang memiliki jumlah penduduk hampir satu juta jiwa.

Pada Minggu, 2 Desember 1984, sekitar 100 pekerja yang bekerja pada shift akhir tengah malakukan proses pembuatan pestisida Sevin.

Proses ini melibatkan pencampuran karbon tetraklorida, metil isosianat (MIC), dan alfa-napthol.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Benazir Bhutto Jadi Perdana Menteri Perempuan Pertama Pakistan

Selama dua belas jam berikutnya, terjadi serangkaian kesalahan yang berakibat meledaknya tanki penyimpanan MIC.

Akibatnya, sekitar 45 ton gas berbahaya itu menyebar dalam area 40 kilometer setelah sebuah katup pada tempat penyimpanan pecah akibat kuatnya tekanan dari dalam.

Kepala Perwakilan Union Carbide S. Kumaraswamy mengatakan, gas tersebut berasal dari salah satu dari tiga tangki penyimpanan bawah tanah, seperti diberitakan Harian Kompas, 4 Desember 1984.

"Biasanya, tiap kebocoran akan dinetralisasi oleh caustic soda. Tetapi nampaknya dalam kecelekaan ini tekanan yang kuat dari dalam membuat gas MIC keluar tanpa sempat dinetralisasi," kata Kumaraswamy.

Ia juga menyebut bahwa kebocoran telah ditutup sekitar pukul 01.40 dinihari dan tidak ada kebocoran lagi.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kecelakaan Lion Air JT 538 di Bandara Adi Sumarmo, 23 Orang Tewas

Meski telah terjadi ledakan gas di pabrik, tetapi sirine pabrik baru dibunyikan dua jam setelah penduduk sekitar menjadi korban karena terkena dampaknya.

Sementara itu, polisi dan petugas kesehatan baru datang ke lokasi kejadian pada pagi harinya.

Pemberitaan Harian Kompas, 6 Desember 1984, menyebutkan, dalam tiga hari, lebih dari 1.400 orang meninggal dan sekitar 200.000 orang dirawat di rumah sakit.

Sebagian besar korban meninggal dunia adalah wanita, anak-anak, dan orang lanjut usia yang tidak bisa lari serta mereka yang ketika musibah terjadi dalam keadaan tidur nyenyak.

"Kami merasa tercekik dan mata kami terbakar. Kami hampir tidak bisa melihat jalan di tengah kabut dan suara sirine mengaung. Kami tidak tahu harus lari kemana," kata Ahmad Khan, salah seorang pendudukan Bhopal.

Sementara itu, Mayor Polisi Girish Tiwari mengatakan, semua orang yang masih hidup lari kebingungan.

"Setiap orang bingung. Para ibu tidak tahu bahwa anak-anak mereka sudah mati. Anak-anak pun tidak tahu bahwa ibu mereka mati dan para lelaki tak tahu seluruh keluarganya mati," kata Girish.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Berakhirnya Aksi Terorisme Mematikan di Mumbai

Banyaknya korban meninggal membuat rumah sakit-rumah sakit tak lagi mampu menampung korban.

Mayat-mayat hanya dijajarkan dalam di lapangan rumput dekat tempat penyimpanan mayat.

Britannica mencatat, korban tewas terakhir diperkirakan mencapai 15.000 hingga 20.000 jiwa.

Sementara, sekitar setengah juta orang yang selamat menderita masalah pernapasan, iritasi mata atau kebutaan.

Selain itu, sekitar 10-20 persen dari mereka hilang ingatan dan mengalami kerusakan saraf.

Kendati telah membuat puluhan ribu nyawa melayang, para pemilik pabrik Union Carbide tak ada yang diadili.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com