Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Kecelakaan Lion Air JT 538 di Bandara Adi Sumarmo, 23 Orang Tewas

Kompas.com - 30/11/2019, 07:55 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 15 tahun yang lalu, tepatnya 30 November 2004, sebuah kejadian nahas menimpa para penumpang dan awak pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 538.

Saat itu, Selasa (30/11) sore, sekitar pukul 18.15, cuaca buruk. Pesawat Lion Air jenis MD-82 tergelincir di Bandar Udara Adi Sumarmo, Solo, Jawa Tengah.

Dalam kecelakaan tersebut, pesawat mengangkut 156 penumpang jurusan Jakarta-Solo.

Akibat kecelakaan yang terjadi, 23 penumpang tewas dan 61 lainnya luka-luka.

Melansir pemberitaan Harian Kompas, 1 Desember 2004, pesawat tersebut tidak dapat dikendalikan pilot Dwi M dan kopilot Steven L.

Pesawat kemudian menabrak pagar di ujung landasan dan jatuh di sebuah pemakaman penduduk di Desa Ngesrep, Kecamatan Ngemplak.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Berakhirnya Aksi Terorisme Mematikan di Mumbai

Badan pesawat menghantam pagar makam dan menubruk sejumlah makam.

Badan pesawat pun terbelah menjadi dua. Sementara, badan bagian bawah dari tengah hingga depan hancur.

Menurut penuturan warga setempat, mereka mendengar suara dentuman yang bersamaan dengan bunyi petir saat pesawat tersebut jatuh.

Penyebab kecelakaan

Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 538, Selasa (30/11/2004) pukul 18.15, tergelincir di sebelah barat landasan pacu Bandar Udara Adi Sumarmo, Solo, Jawa Tengah. Dalam kecelakaan ini, sedikitnya 23 orang tewas, termasuk kopilot Steven L dan mantan Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa MPR KH Yusuf Muhammad, serta 61 orang lainnya mengalami luka-luka.KOMPAS/PRIYOMBODO Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 538, Selasa (30/11/2004) pukul 18.15, tergelincir di sebelah barat landasan pacu Bandar Udara Adi Sumarmo, Solo, Jawa Tengah. Dalam kecelakaan ini, sedikitnya 23 orang tewas, termasuk kopilot Steven L dan mantan Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa MPR KH Yusuf Muhammad, serta 61 orang lainnya mengalami luka-luka.
Terkait penyebab kecelakaan pesawat tersebut, pejabat saat itu, Kepala Cabang PT (Persero) Angkasa Pura I Bandara Adi Sumarmo Andri Iskandri memperkirakan, pesawat itu tidak jatuh, melainkan sulit mendarat dan keluar landasan hingga menghantam makam.

Saat pesawat berhenti, kedua mesin pesawat masih hidup, tetapi seluruh panel di kokpit hancur.

Sementara, menurut Direktur Utama Lion Air saat itu, Rusdi Kirana, pesawat Lion Air MD-82 yang mengalami kecelakaan di Bandara Adi Sumarmo dalam kondisi layak terbang.

Menurut dia, kecelakaan tersebut karena faktor cuaca yang buruk saat pesawat dalam posisi mendarat.

Rusdi mengatakan, pesawat dalam posisi yang tepat untuk pendaratan.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Deklarasi Kemerdekaan Timor Timur atas Portugal

Namun, empasan angin yang cukup kencang dari arah belakang pesawat menyebabkan pesawat terus meluncur dan terdorong keluar sekitar 100 meter dari landasan pacu.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com