Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Kecelakaan Lion Air JT 538 di Bandara Adi Sumarmo, 23 Orang Tewas

Kompas.com - 30/11/2019, 07:55 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Menurut informasi yang diperoleh Kompas, pesawat mendarat dalam cuaca badai petir.

Diduga, pesawat tidak dapat menyentuh landasan dengan mulus, tetapi terpental hingga ujung landasan karena ada genangan air yang disebut hydro planning di landasan.

Akibatnya, pesawat pun tidak dapat direm dengan sempurna.

Evakuasi

Evakuasi dilakukan mulai pukul 18.20 WIB. Hujan membuat kondisi lokasi kecelakaan becek dan genangan air bercampur minyak avtur yang tumpah dari tangki bahan bakar pesawat yang bocor.

Bagian dari Pesawat Lion Air MD-82 bernomor penerbangan JT 538 yang mengalami kecelakaan di sebelah barat Bandara Adi Sumarmo Solo, seperti terlihat hari Kamis (02/12/2004) mulai dipreteli dan dipindahkan dari lokasi kejadian.KOMPAS/PRIYOMBODO Bagian dari Pesawat Lion Air MD-82 bernomor penerbangan JT 538 yang mengalami kecelakaan di sebelah barat Bandara Adi Sumarmo Solo, seperti terlihat hari Kamis (02/12/2004) mulai dipreteli dan dipindahkan dari lokasi kejadian.
Petugas menutup akses ke bandara dan hanya memperbolehkan ambulans untuk berlalu lalang membawa korban ke rumah sakit.

Dalam evakuasi tersebut, warga turut membantu menggandeng penumpang yang luka dan masih bisa berjalan ke tepi jalan.

Jarak landasan dengan lokasi kecelakaan adalah sekitar 500 meter, yang dihubungkan jalan setapak dari jalan di bawah landasan pacu.

Korban tewas kebanyakan karena luka akibat tubuh mereka terjepit kursi dan patahan besi pesawat.

Sementara, penumpang yang terluka banyak mengalami patah kaki.

Adapun para penumpang dan kru pesawat dibawa ke delapan rumah sakit, antara lain RS TNI AU, RS PKU Muhammadiyah, RS Dr Oen di Kandangsapi dan Solo Baru, RS Yarsis, RS Kasih Ibu, RS Islam Al Amin, serta RS Kustati.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Mengenang Tragedi Ambruknya Jembatan Mahakam

Sebagian besar korban dievakuasi ke RS Yarsis, terdiri atas 29 korban luka-luka dan 14 orang meninggal dunia.

Korban meninggal dunia dan korban luka-luka juga diangkut menggunakan mobil truk polisi.

Sejumlah petugas polisi dan petugas medis langsung membawa korban ke rumah sakit untuk segera dirawat.

Sebagian para korban adalah peserta yang akan ikut Muktamar ke-31 Nahdlatul Ulama di Donohudan, Boyolali, yang tidak jauh dari lokasi kecelakaan.

Salah satu korban yang meninggal adalah KH Yusuf Muhammad, mantan Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa DPR RI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com