Menurut informasi yang diperoleh Kompas, pesawat mendarat dalam cuaca badai petir.
Diduga, pesawat tidak dapat menyentuh landasan dengan mulus, tetapi terpental hingga ujung landasan karena ada genangan air yang disebut hydro planning di landasan.
Akibatnya, pesawat pun tidak dapat direm dengan sempurna.
Evakuasi dilakukan mulai pukul 18.20 WIB. Hujan membuat kondisi lokasi kecelakaan becek dan genangan air bercampur minyak avtur yang tumpah dari tangki bahan bakar pesawat yang bocor.
Dalam evakuasi tersebut, warga turut membantu menggandeng penumpang yang luka dan masih bisa berjalan ke tepi jalan.
Jarak landasan dengan lokasi kecelakaan adalah sekitar 500 meter, yang dihubungkan jalan setapak dari jalan di bawah landasan pacu.
Korban tewas kebanyakan karena luka akibat tubuh mereka terjepit kursi dan patahan besi pesawat.
Sementara, penumpang yang terluka banyak mengalami patah kaki.
Adapun para penumpang dan kru pesawat dibawa ke delapan rumah sakit, antara lain RS TNI AU, RS PKU Muhammadiyah, RS Dr Oen di Kandangsapi dan Solo Baru, RS Yarsis, RS Kasih Ibu, RS Islam Al Amin, serta RS Kustati.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Mengenang Tragedi Ambruknya Jembatan Mahakam
Sebagian besar korban dievakuasi ke RS Yarsis, terdiri atas 29 korban luka-luka dan 14 orang meninggal dunia.
Korban meninggal dunia dan korban luka-luka juga diangkut menggunakan mobil truk polisi.
Sejumlah petugas polisi dan petugas medis langsung membawa korban ke rumah sakit untuk segera dirawat.
Sebagian para korban adalah peserta yang akan ikut Muktamar ke-31 Nahdlatul Ulama di Donohudan, Boyolali, yang tidak jauh dari lokasi kecelakaan.
Salah satu korban yang meninggal adalah KH Yusuf Muhammad, mantan Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa DPR RI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.