KOMPAS.com - Perkembangan pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek secara keseluruhan hingga 1 November 2019 telah mencapai 67,3 persen.
Untuk fase Cibubur-Cawang sepanjang 14,95 kilometer telah mencapai 86,2 persen.
Sementara, untuk fase Cawang-Kuningan-Dukuh Atas, baru 58,3 persen. Selain itu, fase Cawang-Bekasi Timur mencapai 60,5 persen.
Ada sejumlah hal menarik terkait LRT Jabodebek ini. Berikut dirangkum dari sejumlah pemberitaan Kompas.com:
Bentangan beton LRT yang berada di persimpangan Jalan HR Rasuna Said Kuningan dan Jalan Gatot Subroto telah diresmikan.
Dengan peresmian tersebut, maka proyek LRT Jabodebek yang berada di ruas Jalan Gatot Subroto telah tersambung dengan proyek di Jalan Rasuna Said, Kuningan.
Long span tersebut bertipe box girder beton dengan radius lengkung 115 meter.
Panjang bentang utama mencapai 148 meter dan bebas fondasi pengujian 4.400 ton.
Bahkan, long span pada proyek LRT ini disebut sebagai yang terpanjang di dunia.
Museum Rekor Indonesia (MURI) pun memberikan penghargaan atas konstruksi ini.
Baca juga: Sah, Long Span Jembatan LRT Jabodebek Bersertifikat
Salah satu struktur yang menarik perhatian dari proyek ini adalah jembatan lengkungnya.
Konstruksi jembatan itu terbentang melayang di atas flyover Tol Dalam Kota yang berada di simpang Kuningan, Jakarta Selatan.
Bahkan, di bawah struktur flyover terdapat underpass yang menghubungkan kawasan Mampang dan Kuningan.
Karena keunikannya, konstruksi tersebut dipuji oleh Presiden Joko Widodo.
"Sudah melayang di atas flyover, melengkung pula di ketinggian. Begitulah rumitnya pekerjaan jembatan bentang panjang untuk LRT Jabodebek yang melayang di atas flyover Kuningnan, Jakarta Selatan ini," kata Jokowi, seperti diunggah di akun Instagram pribadinya, Kamis (14/11/2019).