Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatan PVMBG, Ada Dua Gempa pada 17 November 2019

Kompas.com - 18/11/2019, 12:49 WIB
Rosiana Haryanti,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pusat Vulkanologi, Mitigasi, dan Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, ada dua gempa bumi yang terjadi pada Minggu (17/11/2019).

Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (18/11/2019), Kepala PVMBG Kasbani mengungkapkan, kedua gempa itu terjadi di barat laut Puncak Jaya, Papua dan di Perairan Utara Aceh.

Gempa yang mengguncang barat laut Puncak Jaya terjadi pukul 00.46.03 WIB dengan magnitudo 5,2 pada kedalaman 127 kilometer.

Pusat gempa berada di koordinat 3,09 derajat Lintang Selatan dan 137,67 derajat Bujur Timur.

Sementara, menurut GFZ Jerman, gempa yang mengguncang barat laut Puncak Jaya memiliki magnitudo 5,0 pada kedalaman 76 kilometer.

Pusat gempa berada di koordinat 3,33 derajat Lintang Selatan dan 137,58 Bujur Timur.

Hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan dan korban jiwa.

"Gempa bumi ini tidak menimbulkan tsunami," ucap Kasbani.

Kasbani menyebutkan, berdasarkan lokasi, kedalaman pusat gempa, dan mekanisme patahan, penyebab gempa bumi diduga terjadi akibat pergeseran pada slab Lempeng Pasifik.

Selain di barat laut Puncak Jaya , gempa juga menerjang Perairan Utara Aceh.

Peristiwa ini terjadi pada Minggu pukul 08.29 WIB dengan magnitudo 5,1 pada kedalaman 63 kilometer.

Kasbani menyebutkan, berdasarkan informasi BMKG, pusat gempa terletak di koordinat 95,11 derajat Bujur Timur dan 7,04 derajat Lintang Utara.

Pusat gempa berjarak 129 kilometer barat laut Kota Sabang, Aceh.

Berdasarkan data USGS, gempa tersebut berada pada koordinat 94,540 Bujur Timur dan 7,193 Lintang Selatan dengan kedalaman 10 kilometer.

Adapun USGS mencatat, gempa di wilayah ini memiliki magnitudo 5,2.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com