Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi jika Nasdem Jadi Oposisi?

Kompas.com - 01/11/2019, 05:50 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketum Partai Nasdem, Surya Paloh dan Presiden PKS, Sohibul Iman sepakat untuk memperkuat check and balance atau fungsi pengawasan terhadap pemerintah di DPR.

Pernyataan tersebut mengemuka dalam pertemuan yang berlangsung Rabu (30/10/2019) kemarin.

Selain itu, Paloh juga mengatakan tidak menutup kemungkinan Partai Nasdem dapat sejalan dengan PKS dalam menjalankan fungsi penyeimbang di DPR terhadap kebijakan pemerintah.

Mengutip laporan Kompas.com, Kamis (31/10/2019), Paloh mengatakan partai Nasdem di kemudian hari bisa saja mengambil sikap yang sejalan dengan parpol oposisi, seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dalam mengkritik kebijakan pemerintah.

Artinya, tidak menutup kemungkinan partainya akan berbeda sikap dengan pemerintah meski saat ini Partai Nasdem masih tergabung dalam koalisi pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Lantas, apa yang seandainya akan terjadi dengan Nasdem jika benar-benar beralih sebagai oposisi?

Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Aisah Putri Budiatri mengatakan, Nasdem tentunya sudah memikirkan risiko jangka panjang dengan apa yang dilakukannya bersama PKS, apabila memang berniat menjadi oposisi.

Menurutnya, risiko terbesar jika Nasdem keluar dari koalisi pemerintah adalah kehilangan jatah kursi menterinya di dalam kabinet.

Di sisi lain, menjadi oposisi bisa membuat Nasdem memperoleh keuntungan politik yang besar di tahun 2024 mendatang.

"Jika peran oposisi murni ini dimainkan oleh Nasdem, maka Nasdem akan menjadi partai terbesar karena kursinya lebih besar dari PKS, PAN dan Demokrat dalam posisi oposisi," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (31/10/2019).

Hal inilah yang akan menjadi status politik menguntungkan bagi Nasdem ke depannya.

Baca juga: Langkah Panjang Nasdem untuk 2024...

Reshuffle Menteri

Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh (kiri) berpelukan dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman usai menyampaikan hasil pertemuan tertutup kedua partai di DPP PKS, Jakarta, Rabu (30/10/2019). Pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi kebangsaan dan menjajaki kesamaan pandangan tentang kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/foc. ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh (kiri) berpelukan dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman usai menyampaikan hasil pertemuan tertutup kedua partai di DPP PKS, Jakarta, Rabu (30/10/2019). Pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi kebangsaan dan menjajaki kesamaan pandangan tentang kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/foc.

Terkait dengan posisi menteri-menteri dari Nasdem, imbuhnya tergantung pada dinamika politik yang akan terjadi.

"Kalau memang menterinya di-reshuffle maka dugaan saya, Nasdem akan menjadi oposisi murni selain PKS di parlemen," ucap Putri.

Ia juga menegaskan pembicaraan politik sangat mungkin terjadi sehingga posisi politik Nasdem tidak berubah alias tetap menjadi koalisi pemerintah dan mendapatkan jatah kursi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Tren
Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Tren
Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tren
Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Tren
Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Tren
Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Tren
Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Tren
Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Tren
KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

Tren
5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Tren
12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

Tren
Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Tren
Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Tren
Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com