KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terlihat merapat ke Istana bersama dengan Edhy Prabowo, Senin (21/10/2019).
Menurutnya, ia diminta Presiden Joko Widodo untuk mengisi salah satu kursi menteri di Kabinet Kerja jilid 2.
Meski tak menyebut secara spesifik, Prabowo mengatakan ia akan membantu pemerintahan Jokowi di bidang pertahanan.
"Saya diminta bantu beliau di bidang pertahanan," ujar Prabowo, seperti dikutip Kompas.com (21/10/2019).
Merapatnya Prabowo ke kabinet Jokowi ini ditanggapi secara beragam oleh relawan dan partai koalisi Jokowi.
Berikut tanggapan mereka:
Di tubuh relawan sendiri, mereka memiliki respons yang berbeda terkait merapatnya Prabowo.
Ketua Umum Kelompok Relawan Jokowi Mania, Imannuel Ebenezer mengaku agak kecewa dengan langkah Jokowi yang memasukkan Gerindra ke tubuh pemerintah.
"Kita sebetulnya sedikit kecewa ya, karena apalagi kaya saya, yang langsung head to head dengan kelompok mereka di bawah," kata Immanuel, seperti diberitakan Kompas.com (22/10/2019).
Meski demikian, ia mengaku seluruh seluruh relawan menghormati keputusan Jokowi.
Namun, Immanuel berharap agar Prabowo tidak mengkhianati Presiden.
Menurutnya, peluang dikhianati tetap ada. Karenanya, Relawan Jokowi Mania telah mengingatkan Jokowi soal kemungkinan itu saat bertemu pada Minggu (20/10/2019) malam.
Sikap berbeda ditunjukkan oleh Ketua umum organisasi relawan Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi.
Ia mengaku tidak terlalu mempermasalahkan jika pihak oposisi masuk ke dalam kabinet Jokowi 2019 ini.
"Sudahlah soal itu, sudah itu kan hak prerogatif presiden," ucap Budi, seperti diberitakan Kompas.com (22/10/2019).