Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Terhindar dari Hoaks, Lakukan 4 Langkah Ini!

Kompas.com - 20/10/2019, 10:26 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perkembangan teknologi dan informasi membuat penyebaran informasi semakin luas dan menjangkau siapa saja.

Pesatnya perkembangan ini harus diimbangi dengan kemampuan literasi digital yang baik.

Jika tidak, ada potensi terpapar penyebaran informasi bohong alias hoaks yang sekarang kerap terjadi.

Diberitakan Kompas.com, 15 Oktober 2019, Peneliti Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat, Lintang Setianti, menilai, pemerintah patut mengutamakan literasi digital dalam penanganan disinformasi.

Informasi menyesatkan banyak beredar melalui aneka jalur digital, termasuk situs online dan aplikasi pesan percakapan.

Apa saja yang bisa dilakukan agar tak mudah termakan hoaks?

Berikut 4 tipsnya:

1. Hati-hati dengan judul yang provokatif

Melansir pemberitaan Kompas.com, 9 Januari 2017, hoaks seringkali tersebar dengan menggunakan judul sensasional.

Isi tulisan pun terkadang diambil dari berita pada media mainstream, tetapi dengan mengubah narasi untuk menciptakan persepsi tertentu.

Oleh karena itu, cermatlah saat menemukan judul yang terkesan provokatif.

Misalnya, dengan mencari referensi berupa berita yang sama dari situs tepercaya. Kemudian, bandingkan keduanya.

Dengan demikian, Anda dapat memperoleh sumber informasi atau isi berita yang berimbang.

2. Cermati alamat situs penyedia berita

Menurut catatan Dewan Pers, di Indonesia terdapat sekitar 43.000 situs yang mengklaim dirinya sebagai portal berita.

Namun, belum semuanya terverifikasi.

Dari laman-laman tersebut, situs yang terverifikasi sebagai situs berita resmi tidak mencapai 300.

Dengan demikian, ada puluhan ribu situs yang berpotensi menyebarkan berita palsu di internet yang harus diwaspadai.

3. Melakukan fact-check

Melansir situs resmi dari University of West Florida, upaya lain untuk menghindari hoaks juga dapat dilakukan dengan melakukan fact-check atau pengecekan fakta.

Ada beberapa hal yang dapat diperhatikan, di antaranya:

  • Memeriksa penulis
    Pemeriksaan berita palsu atau kurang tepercaya dapat dilakukan dengan mengidentifikasi penulis. Apakah bidang keahlian penulis telah sesuai dengan artikel yang ditulis.

  • Kecenderungan artikel (tendensi/bias)
    Artikel yang perlu dicurigai juga dapat dilihat dari tendensi isi terhadap sudut pandang tertentu. Jika suatu konten terkesan berat sebelah tanpa menyediakan pembanding, perlu diwaspadai bahwa artikel tersebut hanya memberikan sebagian informasi dan bertujuan menggiring opini.

  • Tanggal penulisan dan tanggal berita
    Berita juga memiliki tangga kedaluarsa. Untuk itu, dalam mengekstrak suatu informasi, perlu diperiksa apakah tanggal penulisan atau tanggal berita adalah yang terbaru atau tidak

  • Sumber
    Ketika sebuah konten mengutip suatu sumber, memeriksa sumber tersebut juga dapat dijadikan indikasi. Jika artikel tersebut mengutip dari sumber yang tepercaya, besar kemungkinan isinya pun dapat dipertanggungjawabkan. Begitu juga sebaliknya.

4. Mengecek keakuratan gambar

Melansir dari laman resmi Universitas Gadjah Mada, informasi yang tersebar di media sosial tidak hanya berbentuk teks, tetapi juga gambar dan video.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menghindari hoaks adalah menggunakan fitur Google Image untuk mengecek validitas gambar tersebut.

(Sumber: Kompas.com/Oik Yusuf, Dylan Aprialdo|Editor: Reza Wahyudi, Krisiandi )

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Empat Ciri Hoaks Menurut Kominfo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com