Menurutnya, hidup manusia ibarat sebuah cerita, di mana masa lalu memang tidak bisa kita ubah. Namun, cara kita menceritakan dan menyikapi hidup bisa kita ubah.
"Kita bisa menceritakan yang lalu dengan menulis. Cerita tersebut sudah kita restorasi dan perbaiki, lalu kita lanjutin ceritanya sampai episode yang kita mau," ucap dia.
"Misal, kita menceritakan kisah kita saat disakiti orang lain. Kita ceritakan dalam tulisan itu kalau kita bisa bangkit dan jadi orang sukses sehingga orang menyakiti hati kita menyesal. Cara seperti itu bisa berefek positif," tambahnya.
Ia juga mengatakan, terlalu memikirkan hidup justru membuat kita stres. Untuk itu, kita perlu menuangkannya di dalam tulisan lalu merestorasi cerita yang kita tulis dan memperbaikinya. Setelah itu, kita bisa melanjutkan cerita sesuai keinginan kita.
"Dalam menulis, kita bisa merestorasi cerita kehidupan sesuai dengan katarsis hati kita. Ini namanya narasi restoratif," ungkapnya.
Menurutnya, salah satu penyebab depresi yang berujung bunuh diri adalah adanya distorsi pikiran atau pikiran yang melenceng.
Oleh karena itu, kita perlu melakukan pemulihan dengan merestorasi kembali pikiran kita salah satunya dengan cara menulis atau pendekatan narasi restoratif.
Bila Anda membutuhkan informasi konseling dan layanan gelagat bunuh diri, Anda bisa menghubungi nomor-nomor berikut: