Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Mahasiswa UNS Sabet Medali Emas Kompetisi Inovator Muda Dunia

Kompas.com - 14/10/2019, 16:30 WIB
Mela Arnani,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Tiga mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menyabet medali emas dan penghargaan khusus dalam kompetisi internasional The 2nd World Invention and Technology Expo (WINTEX), yang masuk dalam kegiatan The 6th International Young Inventors Awards (IYIA) 2019.

Ketiganya berasal dari program studi Agribisnis Fakultas Pertanian, yakni Ruby Agil Hasan (2018), Panji Karuniatama Putra (2018), dan Muh. Taufiek Heryansah (2017).

Kompetisi IYIA diprakarsai oleh Indonesian Invention and Innovation Promotion Association (INNOPA), di mana terlaksana pada 9-12 Oktober 2019 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta.

Kegiatan selama empat hari tersebut terdiri dari exhibition, innovation talk, cultural show, dan awarding.

Dilansir dari situs INNOPA, IYIA 2019 berfokus pada pameran inovasi kreatif dari para inovator muda di dunia.

Baca juga: Raih 9 Medali Emas, UGM Pertahankan Juara Umum Pimnas ke-32

Seluruh peserta bisa mempresentasikan penemuannya dalam bentuk sampel, prototipe, mock-up, dan lainnya.

Dihubungi Kompas.com, Panji menjelaskan, timnya membawa produk organik cairan yang berasal dari limbah ampas teh, limbah sayur, dan kotoran ternak.

“(Inovasi tersebut dilatar belakangi) maraknya para petani menggunakan pupuk kimia yang berefek buruk pada manusia ketika mengonsumsi komoditas pertanian yang terkena bahan kimia,” kata Panji saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/10/2019).

Sehingga, timnya membuat pupuk organik cair yang bahan dasarnya dari limbah yang mudah kami temukan dilingkungan sekitar sehingga lebih berguna dan meningkatkan nilai ekonomis.

Tim UNS ini meraih medali emas dan penghargaan khusus dari negara Sri Lanka.

"Sri Lanka memberikan special award kepada dua tim, dan salah satunya kami," ujar Panji.

Ia memaparkan, timnya bersaing dengan ratusan tim lain dari berbagai negara seperti Malaysia, Sri Lanka, Vietnam, hingga Polandia.

Tim UNS yang berhasil mendapatkan medali emas dan penghargaan khusus di kompetisi WINTEX.Dok. Panji Tim UNS yang berhasil mendapatkan medali emas dan penghargaan khusus di kompetisi WINTEX.

Setelah dinyatakan lolos pendaftaran produk ke WINTEX, lanjut Panji, timnya melakukan persiapan berbulan-bulan sebelum mengikuti kompetisi ini.

"Mulai percobaan pembuatan produk hingga pengujian kepada tanaman," tutur dia.

Persiapan pembuatan dimulai dari mengumpulkan bahan-bahan yang akan dipakai.

Selanjutnya, bahan-bahan berupa limbah difermentasi dengan minimal waktu 7 hari hingga terbentuk pupuk yang diinginkan.

Pembuatan produk berhasil setelah dua kali percobaan.

Percobaan pertama gagal dikarenakan wadah yang digunakan terlalu kecil, sehingga botol mengeras dan penuh gas. Alhasil, semua pupuk tumpah.

Baca juga: SMK Bisa, Siswa SMK Indonesia Raih 15 Medali pada WSC 2019 Rusia

Selanjutnya, pada percobaan kedua digunakan wadah yang lebih besar dan pembuatan pupuk berhasil.

"Untuk pupuk ini baru diuji coba kan pada tanaman hortikultura, dan belum diuji pada tanaman pangan," papar Panji.

Ke depan, produk tersebut diharapkan dapat dipasarkan, dengan mengkaji harga produk agar dapat dijangkau oleh petani-petani kecil maupun strategi pemasarannya agar dapat bersaing dengan produk sejenisnya di pasaran.

"Kami juga berharap produk tersebut mendapatkan paten dari UNS. Selama kompetisi kemarin kami mendapat bimbingan dan dukungan penuh dari Bapak Raden Kunto Adi, S.P., M.P. selaku Kepala Prodi D3 Agribisnis juga Admin Prodi dan Sekolah Vokasi UNS," jelas Taufiek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com