Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Risiko dan Bahaya Komplikasi Luka Tusuk

Kompas.com - 11/10/2019, 05:52 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menko Polhukam Wiranto mendapat dua luka tusuk oleh orang tak dikenal setelah meresmikan universitas baru di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019).

Berdasarkan laporan Kompas.com, Kamis (10/10/2019), Wiranto mendapat dua luka tusuk di bawah perut dan cukup dalam. Oleh karena itu, Wiranto dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto Jakarta.

Luka tusuk seperti yang dialami Wiranto memang harus segera mendapatkan penanganan medis.

Setelah membersihkan dan mungkin membius area luka, dokter biasanya akan menutup luka menggunakan lem kulit, atau jahitan. 

Luka tusuk bisa menyebabkan risiko infeksi jika tidak segera ditangani.

Dalam kasus infeksi ringan, dokter mungkin hanya mengeringkan atau membersihkan luka dan sering meresepkan antibiotik jika infeksi bakteri berkembang.

Dalam kasus yang serius, pasien mungkin perlu pembedahan untuk mengangkat jaringan yang terinfeksi.

Risiko komplikasi

Entah ringan atau berat, luka tusuk memang harus segera ditangani untuk memastikan perawatan paling telat dan mengurangi risiko komplikasi serta infeksi.

Luka tusuk juga bisa menyebabkan infeksi jaringan lunak yang parah atau fasciitis nekrotikans yang disebabkan oleh berbagai bakteri termasuk Clostridium dan Streptococcus yang dapat menyebabkan kehilangan jaringan dan sepsis.

Baca juga: Sebelum Ditusuk, Wiranto Disebut Pernah Menjadi Target Pembunuhan

Kabar buruknya lagi, luka tusuk juga bisa mengakibatkan tetanus. Oleh karena itu, dokter biasanya juga memberi suntikan anti tetanus kepada pasien penderita luka tusuk.

Tetanus adalah penyakit serius yang disebabkan oleh racun bakteri yang memengaruhi sistem saraf, menyebabkan kontraksi otot yang menyakitkan, terutama pada otot rahang dan leher.

Pada tingkat yang parah, tetanus bisa berkembang menjadi patah tulang karena tingkat keparahan kejang dapat menyebabkan tulang belakang dan tulang lainnya patah.

Tetanus juga bisa menyebabkan penyumbatan arteri paru-paru hingga kematian.

Luka tusuk yang dalam juga memerlukan perawatan lanjutan dengan profesional medis untuk memantau tahap penyembuhan luka.

Meski dinyatakan sembuh dari luka tusuk, pasien tetap memerlukan penanganan khusus jika mengalami hal-hal berikut ini:

  • Pendarahan atau drainase yang tidak berhenti dengan tekanan langsung setelah 5 menit.
  • Demam 38 derajat celcius atau lebih, atau menggigil kedinginan.
  • Kemerahan atau bengkak di dalam atau di sekitar luka.
  • Peningkatan ukuran atau kedalaman luka.
  • Jaringan luka yang tampak berwarna kuning, putih, atau hitam.
  • Bau busuk datang dari luka.
  • Nanah mengalir keluar dari luka.

 Baca juga: INFOGRAFIK: Kronologi Demo Mahasiswa di DPR hingga Data Korban Luka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com