Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Mirror Syndrome, Ini 8 Sindrom Langka yang Bisa Terjadi pada Ibu Hamil

Kompas.com - 08/10/2019, 08:56 WIB
Rosiana Haryanti,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Janin kembar yang dikandung artis peran Irish Bella meninggal dunia, ketika memasuki usia 6 bulan kandungan.

Menurut dokter, pemain sinetron ini mengalami Mirror Syndrome yang berawal saat bayi dalam kandungan mengalami kondisi Twin-to-Twin Transfusion Syndrome (TTTS).

Mirror syndrome termasuk sindrom langka yang terjadi pada ibu hamil.

Kondisi ini membuat pembuluh darah dua janin kembar itu berhubungan, sehingga salah satu janin memberi darah kepada janin lainnya.

Selama kehamilan, terkadang terjadi komplikasi atau sindrom langka yang membuat perkembangan janin terganggu.

Gangguan ini dapat disebabkan karena masalah genetik, masalah kromosom janin, atau perkembangan plasenta yang tidak normal.

Baca juga: Mirror Syndrome yang Dialami Irish Bela Disebut Langka

Beberapa masalah dapat diatasi, tetapi ada juga yang membuat perkembangan bayi dalam kandungan menjadi terganggu.

Selain mirror syndrome, berikut 8 sindrom langka yang bisa terjadi pada ibu hamil:

Sindrom Patau

Sindrom Bartholin-Patau dikenal dengan nama Trisomi 13.

US National Library of Medicine menyebutkan, sindrom ini adalah kelainan genetik yang disebabkan kelainan kromosom pada kromosom ke-13.

Sebagian kasus trisomi 13 terjadi akibat individu memiliki tiga salinan kromosom 13 di setiap sel di dalam tubuh.

Padahal, manusia biasanya hanya memiliki dua salinan kromosom.

Trisomi 13 juga dapat terjadi ketika bagian dari kromosom 13 menjadi melekat ke kromosom lain selama pembentukan sel-sel reproduksi (telur dan sperma) atau dalam masa perkembangan janin.

Hal ini juga bisa mengganggu perkembangan janin.

Bahkan, individu dengan trisomi 13 sering memiliki kelainan jantung, kelainan otak atau sumsum tulang belakang, mata sangat kecil atau kurang berkembang (mikrofthalmia).

Selain itu, sindrom ini juga menyebabkan individu lahir dengan jari tangan atau kaki ekstra, lubang di bibir (bibir sumbing), hipotonia.

Dalam beberapa kasus, ada yang menyebabkan bayi meninggal beberapa hari setelah dilahirkan atau pada minggu pertama kehidupannya.

Penelitian menunjukkan, hanya 5-10 persen anak-anak yang lahir dengan kondisi ini dapat tumbuh melewati tahun pertama mereka.

Congenital Diaphragmatic Hernia (CDH)

Kondisi ini terjadi saat organ-organ perut seperti hati,lambung, usus berada di dalam rongga dada saat bayi berada di dalam kandungan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Tren
7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

Tren
BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

Tren
Masalah Tiga Tubuh

Masalah Tiga Tubuh

Tren
Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Tren
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Tren
Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Tren
Warganet Keluhkan Sering Sakit Usai Vaksin AstraZeneca, Epidemiolog: Vaksin Tak Bikin Rentan Sakit

Warganet Keluhkan Sering Sakit Usai Vaksin AstraZeneca, Epidemiolog: Vaksin Tak Bikin Rentan Sakit

Tren
Aturan Batas Usia Masuk TK, SD, SMP, SMA di PPDB 2024, Simak Syaratnya

Aturan Batas Usia Masuk TK, SD, SMP, SMA di PPDB 2024, Simak Syaratnya

Tren
Membedah Kekuatan Guinea U23, Lawan Indonesia di Perebutan Tiket Terakhir ke Olimpiade Paris

Membedah Kekuatan Guinea U23, Lawan Indonesia di Perebutan Tiket Terakhir ke Olimpiade Paris

Tren
Pria 28 Tahun Ditangkap karena Merampok Rp 60 Juta Menggunakan Gunting

Pria 28 Tahun Ditangkap karena Merampok Rp 60 Juta Menggunakan Gunting

Tren
Siap-siap, Pendaftaran CPNS Dibuka Juni 2024, Kuota 1,2 Juta Formasi

Siap-siap, Pendaftaran CPNS Dibuka Juni 2024, Kuota 1,2 Juta Formasi

Tren
Cara Beli Tiket Go Show KAI, Tarif Naik per 1 Mei 2024

Cara Beli Tiket Go Show KAI, Tarif Naik per 1 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com