Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Mirror Syndrome, Ini 8 Sindrom Langka yang Bisa Terjadi pada Ibu Hamil

Kompas.com - 08/10/2019, 08:56 WIB
Rosiana Haryanti,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Trisomi 18 kemungkinan dapat membuat individu memiliki kelainan jantung atau kelainan lain pada organ yang berkembang sebelum kelahiran.

Sindrom langka ini banyak menyebabkan bayi meninggal sebelum lahir atau dalam bulan pertama setelah kelahiran.

Sindrom Potter

Sindrom Potter adalah kondisi di mana kandungan mengalami penurunan cairan ketuban (oligohidramnion) atau tidak adanya air ketuban (anhidramnion)

Menurut laman Potter's Syndrome, hal ini terjadi karena adanya gangguan pada ginjal seperti bilateral renal agenesis (BRA) dan penyumbatan saluran kemih.

Oligohidramnion dan anhidramnion juga dapat disebabkan oleh kebocoran cairan ketuban akibat pecahnya selaput ketuban.

Sindrom ini dapat menyebabkan bayi yang dikandung mengalami kelainan fisik, anggota badan tidak norman, dan membuat wajah bayi mengalami kelainan.

Asherman

Sindrom Asherman adalah kondisi langka.

Menurut laman MedlinePlus, dalam beberapa kasus, sindrom ini terjadi pada wanita yang pernah melakukan prosdur dilatasi dan kuretase.

Selain itu, infeksi panggul parah juga bisa menyebabkan sindrom ini.

Adapun Sindrom Asherman dapat menyebabkan amenore atau kurangnya periode menstruasi, keguguran berulang, dan infertilitas.

Sindrom HELLP

Sindrom ini merupakan salah satu komplikasi kesehatan yang bisa mengancam nyawa ibu hamil dan janin yang dikandungnya.

Pemberitaan Kompas.com, 28 Juli 2015, menyebutkan, sindrom ini biasanya terjadi saat usia kehamilan lebih dari 20 minggu atau saat memasuki trimester kedua.

Sindrom ini juga bisa menyerang setelah ibu melahirkan bayinya.

HELLP dikenal sebagai preeklamsia beart yang ditandai dengan tekanan darah tinggi serta naiknya kadar protein dalam urin ibu hamil.

Adapun gejalanya antara lain, sakit kepala, mual, muntah, dan rasa sakit setelah makan.

Kemudian, ibu hamil juga merasakan nyeri di bagian dada saat mengambil nafas dalam, mata berkunang-kunang, pendarahan, hingga kejang.

Selain itu, gejala lainnya adalah pembengkakan pada kaki, tangan, serta daerah lainnya.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Apa itu Mirror Syndrome?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com