Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Janji Jokowi di Hari TNI, Tingkatkan Tunjangan hingga Tambahan 60 Jabatan untuk Perwira Tinggi

Kompas.com - 05/10/2019, 19:10 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Presiden Joko Widodo menyampaikan sejumlah hal dalam pidatonya saat memimpin upacara HUT ke-74 Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (5/10/2019).

Beberapa hal yang sempat diucapkan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta ini, di antaranya rasa bangganya terhadap TNI yang sudah berkali-kali memenangkan perlombaan di tingkat internasional.

“Saya menyampaikan selamat dan sangat berbangga atas keberhasilan Saudara-saudara,” kata Jokowi.

Selain mengungkapkan rasa bangga, Presiden Jokowi juga menyampaikan sejumlah janji untuk peningkatan kesejahteraan para prajurit TNI.

Janji Jokowi

Salah satu janji yang dilontarkan Jokowi adalah meningkatkan tunjangan kinerja untuk para prajurit TNI hingga 80 persen.

“Pemerintah akan meningkatkan tunjangan kinerja TNI menjadi 80 persen di tahun 2020," ujar Jokowi.

Baca juga: Pada HUT ke-74 TNI, Jokowi Janji Tingkatkan Tunjangan Kinerja Prajurit 80 Persen

Selain peningkatan tunjangan kinerja, pemerintah juga akan mengupayakan kredit perumahan untuk TNI hingga 30 tahun.

Janji lainnya, pemerintah akan menaikkan anggaran untuk pertahanan dari Rp 121 triliun menjadi Rp 131 triliun pada 2020.

Presiden juga menyebutkan adanya tambahan 60 jabatan baru untuk para perwira tinggi TNI. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas kerja TNI.

Tak hanya itu, menurut Jokowi, profesionalitas juga harus dibangun dari sisi kemampuan para prajurit.

“Kita juga terus meningkatkan kualitas pendidikan dan latihan prajurit TNI untuk mendukung profesionalisme prajurit,” ujar dia.

Kemajuan TNI

Pada kesempatan Hari TNI ini, Jokowi juga mengapresiasi sejumlah kemajuan konkrit yang diraih TNI.

TNI telah memiliki pangkalan militer terpadu di sejumlah wilayah kepulauan Nusantara, membentuk Komando Operasi Khusus (Koopsus) dan Komanodo Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan), juga pengadaan latihan gabungan Dharma Yudha pada September lalu.

“Semua ini menandai pergeseran budaya militer di TNI kita, yang tadinya terpilah-pilah di masing-masing matra, kemudian menjadi terpadu dalam lingkup Tentara Nasional Indonesia dan semakin didukung oleh profesionalisme prajurit,” kata Jokowi.

Prestasi lainnya yang diapresiasi Jokowi di antaranya keberhasilan TNI menjuarai lomba menembak Australian Army of Skill Arms at Meeting (AASAM) 12 kali berturut-turut dengan menggunakan senjata buatan PINDAD.

Selain itu, TNI juga menjuarai lomba menembak ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) ke-28 tahun lalu di Malaysia.

Baca juga: Jokowi Bangga TNI Juarai Lomba Tembak Internasional 12 Kali

(Sumber: KOMPAS.com/Kristian Erdianto dan Rakhmat Nur Hakim)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com