Selain itu, lingkungan keluarga dan teman adalah tempat terbaik untuk mendapatkan dukungan yang kita butuhkan.
Baca juga: Jokowi dan Janjinya untuk Papua...
Trauma bisa membuat kita merasa lelah dan mengurangi kualitas waktu istirahat. Akibatnya, performa dalam pekerjaan, sekolah, maupun hubungan pribadi pun terganggu.
Terapi adalah salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut, baik terapi kejiwaan maupun konsumsi obat seperti anti-depresan dan obat tidur.
Upaya ini tidak akan memberi hasil instan, namun penting dilakukan untuk membantu menghadapi trauma dengan kondisi pikiran yang lebih jernih.
Selain itu, kurangi sumber stres agar hasil terapi lebih efektif.
Berbagai aktivitas seperti bekerja maupun menjadi relawan adalah salah satu cara mengalihkan pikiran dari ingatan dan emosi yang tidak diinginkan.
Meskipun menfokuskan pikiran pada suatu pekerjaan tidak akan langsung menghilangkan trauma, namun hal ini dapat meminimalisir dampak buruk saat mengingat trauma yang dialami, dan membantu menyeimbangkan kehidupan kembali.
Mengalihkan perhatian kepada hal positif saat kita sendirian adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan untuk mencegah ingatan trauma datang kembali.
Aktivitas relaksasi dilakukan untuk membuat pikiran menjadi lebih tenang, seperti mendengarkan musik, meditasi, stretching, rekreasi, maupun berolahraga.
Kondisi rileks tidak hanya membutuhkan ketenangan pikiran, namun juga memerlukan kekuatan fisik. Oleh karena, itu keduanya perlu terpenuhi saat melakukan aktivitas relaksasi.
Namun perlu diingat, tujuan melakukan aktivitas tersebut adalah melupakan sejenak segala hal yang membuat stress atau yang memperburuk kondisi emosi, sehingga pilihlah aktivitas yang benar-benar membuat pikiran tenang.
Hindari aktivitas dengan stimulus negatif dari lingkungan saat kita sedang berupaya untuk rileks, misalnya mendengarkan lagu sedih yang dapat mempengaruhi kondisi emosi kita.
Baca juga: Hoaks Fakta Sepekan, Biaya Tilang Terbaru hingga Pemutusan Jaringan Telepon di Papua
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.