Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi Didesak Ingatkan Polri Tak Berlebihan Hadapi Mahasiswa

Kompas.com - 27/09/2019, 17:51 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Azyumardi Azra mendesak Presiden Joko Widodo untuk memperingatkan Polri agar tetap terkendali dalam menghadapi mahasiswa.

Hal itu disampaikannya sebagai bentuk keprihatinan atas tewasnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo di Kendari, Sulawesi Tenggara, karena luka tembak saat mengikuti aksi pada Kamis (26/9/2019).

Menurut Azyumardi, saat bertemu dengan Presiden Jokowi, Kamis, ia juga sudah menyampaikan hal tersebut.

"Kemarin ketika saya ketemu dengan Jokowi sudah bilang supaya Jokowi memperingatkan Polri supaya tetap terkendali, terukur dalam menghadapi mahasiswa," kata Azyumardi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (27/9/2019).

"Jangan menggunakan tindakan represif yang berlebihan. Kalau kita tahu yang di Kendari itu kan kena peluru tajam," lanjut dia.

Baca juga: Ketua DPR Ucapkan Belasungkawa atas Meninggalnya 2 Mahasiswa UHO

Dua mahasiswa yang meninggal dunia adalah Muhammad Randi (21) dan Muhammad Yusuf Kardawi (19).

Randi meninggal akibat luka tembak di dadanya, sedangkan Yusuf meninggal setelah menjalani perawatan karena cedera serius.

Azyumardi mengatakan, meski Polri telah membentuk tim independen pencari fakta, ia berharap agar kejadian tersebut menjadi yang terakhir.

"Demo-demo ini kan masih mungkin ada. Jadi supaya dipastikan lah polisi ini tidak melakukan tindakan-tindakan yang dikategorikan police brutality, kekerasan polisi," ujar Azyumardi.

"Mahasiswa itu kan anak-anak kita juga, seharusnya polisi yang di lapangan itu membayangkan bahwa mahasiswa yang mereka hadapi itu seusia anak mereka. Atau seusia adik mereka, jadi janganlah melakukan kekerasan yang berlebihan," lanjut dia.

Azyumardi juga mengimbau agar mahasiswa yang melakukan aksi demo selalu mencerminkan pribadi mahasiswa.

Baca juga: Dandhy Laksono: Kasus Saya Bukan Apa-apa Dibanding Persoalan Papua dan Mahasiswa

Menurut dia, yang terpenting dalam demo adalah pesannya tersampaikan, baik melalui poster maupun berteriak lantang, tanpa perlu disertai dengan tindakan anarkistis.

Mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah itu, menilai, adanya isyarat dari Jokowi untuk menindaklanjuti meninggalnya dua mahasiswa tersebut.

"Sejauh ini saya kira gestur atau isyarat yang disampaikan Pak Jokowi itu kan dia sudah mengucapkan berduka cita dan bela sungkawa atas meninggalnya dua orang itu," kata Azyumardi.

Akan tetapi, ia kembali menekankan, Presiden perlu mengingatkan Polri mengenai tindakannya agar tak berlebihan.

Terkait adanya narasi-narasi yang di luar tuntutan aksi demo mahasiswa, Azyumardi menganggap hal itu tidak bisa dihindarkan.

Narasi seperti menolak pelantikan Jokowi atau meminta Jokowi mundur, menurut dia, hal yang inkonstitusional.

"Jadi narasi-narasi demo itu harus diluruskan kembali, harus ditempatkan secara proporsional, jangan melebar ke mana-mana yang inkonstitusional," kata Azyumardi.

KOMPAS.com/Dhawam Pambudi Infografik: Kronologi Demo Mahasiswa di DPR hingga Data Korban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com