Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkaca dari Kasus Orangtua Berikan Kopi ke Bayinya, Ini Minuman Sehat untuk Anak

Kompas.com - 17/09/2019, 14:46 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Sumber

KOMPAS.com - Faktor ekonomi membuat orangtua bayi berumur 14 bulan asal Polewali Mandar, Sulawesi Barat, terpaksa memberikan sang bayi dengan kopi tubruk.

Alhasil, bayi perempuan bernama Hadijah Naura itu pun terbiasa menghabiskan lima gelas kopi atau setara 1,5 liter kopi setiap hari sejak ia berusia 6 bulan.

Padahal, kebiasaan minum kopi pada anak berdampak buruk untuk kesehatan dan tumbuh kembang mereka.

Masa kanak-kanak membutuhkan asupan nutrisi dan gizi yang seimbang.

Memenuhi kebutuhan gizi anak tidak bisa hanya diukur dari seberapa sering ia makan dalam satu hari atau banyaknya porsi yang ia habiskan dalam satu kali makan.

Orangtua harus memperhatikan dengan baik apa yang mereka sajikan untuk si buah hati, termasuk minuman yang mereka berikan untuk si kecil.

Setiap tahap perkembangan usia anak-anak membutuhkan asupan gizi tertentu.

Melansir Hello Sehat, berikut minuman sehat untuk anak sesuai usia mereka:

- Di bawah 6 bulan

Di bawah 6 bulan bayi hanya bisa diberikan ASI. ASI merupakan makanan dan minuman terbaik pada tahap usia ini.

Pemberian ASI merupakan hal penting guna mendukung tumbuh kembang dan kesehatan bayi.

ASI telah mencukupi semua kebutuhan energi dan zat gizi yang diperlukan bayi selama masa awal kehidupan, hingga berusia 6 bulan.

ASI mengandung berbagai zat gizi yang meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, serta mineral.

Kolostrum atau ASI yang pertama kali diberikan kepada bayi juga mengandung antibodi, vitamin A, dan sel darah putih.

Baca juga: Viral Orangtua Berikan Kopi pada Bayinya, Hati-hati Takikardia

- Di atas 6 bulan

Orangtua mulai bisa memberikan air putih saat sang buah hati sudah berusia 6 bulan ke atas. Air putih akan memberikan bayi cairan ekstra saat ia membutuhkannya.

Memberikan minuman kepada bayi selain air putih, ASI, atau susu formula dalam 12 bulan pertama dapat mencegahnya untuk mendapatkan cukup ASI atau susu formula.

- Usia 12 bulan

Saat berusia 12 bulan orangtua bisa memberi si kecil susu sapi pasteurisasi, namun pilih varian susu tanpa tambahan rasa, dan penuh lemak.

Susu rendah lemak tidak dianjurkan untuk anak di bawah usia dua tahun karena mereka masih membutuhkan lemak untuk pertumbuhan dan energi.

Sebagai alternatif susu sapi, orangtua juga bisa memberi sang buah hati susu kedelai yang diperkaya kalsium dan minuman susu nabati seperti susu beras, susu gandum atau susu almond.

- Usia balita atau prasekolah

Minuman terbaik untuk anak-abnak usia balita dan prasekolah adalah air putih. Minum air putih secara teratur akan membuat kandungan air dalam tubuh tetap terjaga, terutama saat cuaca panas dan si kecil aktif bermain.

Minum banyak air juga membantu si kecil terhindar dari sembelit. Anak-anak dan balita sangat membutuhkan air putih dibanding pada orang dewasa karena mereka membutuhkan cairan lebih banyak berkaitan dengan ukuran tubuh mereka.

Selain itu, kapasitas ginjal mereka belum berkembang untuk bisa cepat menyesuaikan diri dengan jumlah air dalam tubuh mereka. Mekanisme rasa haus dalam diri mereka juga tidak berjalan sampai mereka merasa dehidrasi.

Baca juga: Ramai soal Bayi Minum Kopi, pada Usia Berapa Anak Boleh Minum Kopi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com