Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Karhutla, 328.724 Hektare Hutan dan Lahan di Kalimantan dan Sumatera yang Terbakar

Kompas.com - 17/09/2019, 11:33 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat setidaknya 328.724 hektare lahan di Sumatera dan Kalimantan terdampak akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Menurut data yang dirilis BNPB per 17 September 2019, pukul 08.00 WIB tersebut, lahan yang terbakar tersebar di enam provinsi yakni Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

Keenam provinsi tersebut juga telah ditetapkan sebagai wilayah yang berstatus siaga darurat akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Adapun Provinsi Riau menyumbang luas lahan terbakar yang paling banyak yakni sekitar 49.266 ribu hektare dan memiliki 76 titik panas.

Hal tersebut mengakibatkan Provinsi Riau memiliki kualitas udara yang tidak sehat.

Lalu, luas lahan terbakar terbanyak berikutnya adalah Provinsi Kalimantan Tengah yakni sebanyak 44.769 hektare.

Provinsi tersebut juga memiliki jumlah titik panas sebanyak 195 titik. Hal tersebut membuat Kalimantan Tengah memiliki kualitas udara dalam level berbahaya.

Berikutnya, luas lahan terbakar terbanyak berikutnya adalah Kalimantan Barat yakni sekitar 25.900 hektare dan memiliki jumlah titik panas terbanyak yakni 622 titik.

Kualitas udara di provinsi Kalimantan Barat tercatat dalam keadaan yang tidak sehat.

Selanjutnya adalah Kalimantan Selatan, luas lahan terbakar di provinsi ini tercatat 19.490 hektare serta masih memiliki 178 titik panas.

Sementara itu, kualitas udara di Kalimantan Selatan terbilang lebih bagus walaupun masih dalam level sedang.

Provinsi berikutnya yakni Sumatera Selatan. Setidaknya terdapat 11.826 hektare lahan yang terbakar di provinsi ini.

Jumlah titik panasnya juga terbilang masih tinggi yakni sebanyak 226 titik. Sedangkan kualitas udara di Sumatera Selatan juga sama dengan di Kalimantan Selatan yakni dalam taraf sedang.

Provinsi terakhir yang terdampak yakni Jambi. Di provinsi ini terdapat 11.022 hektare lahan yang terbakar. Selain itu, juga masih menyisakan 81 titik panas serta menimbulkan kualitas udara yang tidak sehat.

Baca juga: Soal Karhutla, antara Kelalaian dan Petaka Kabut Asap

Hujan Buatan

Plt Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Agus Wibowo mengatakan, mulai Senin (16/9/2019) kemarin, 2 pesawat tambahan didatangkan di Pekanbaru, Riau untuk memperkuat operasi Teknologi Modifikasi Cuaca atau hujan buatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

Tren
5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com